Jarang Diketahui! 9 Manfaat Buah Limus, Kaya Vitamin C – E-Journal

Jumat, 22 Agustus 2025 oleh journal

Limus, atau dikenal juga dengan nama ilmiah Mangifera foetida, merupakan salah satu jenis buah tropis yang masih berkerabat dengan mangga.

Buah ini memiliki ciri khas aroma yang tajam dan rasa yang unik, seringkali perpaduan antara manis, asam, dan sedikit pahit, tergantung pada tingkat kematangannya.

Meskipun kurang populer dibandingkan mangga, kandungan gizi dalam buah ini menawarkan berbagai potensi positif bagi kesehatan manusia. Eksplorasi ilmiah terhadap komponen bioaktifnya telah mengungkap beragam properti yang dapat mendukung fungsi fisiologis tubuh.

manfaat buah limus

  1. Sumber Antioksidan Kuat

    Buah limus diketahui kaya akan senyawa antioksidan, seperti vitamin C, karotenoid, dan polifenol.

    Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti "Food Chemistry" sering menyoroti kapasitas antioksidan pada buah-buahan tropis, dan limus, dengan profil fitokimianya, tidak terkecuali.

    Konsumsi rutin buah-buahan yang kaya antioksidan dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan menjaga integritas sel.

    Jarang Diketahui! 9 Manfaat Buah Limus, Kaya Vitamin...
  2. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat pangan yang signifikan dalam buah limus menjadikannya bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan mikrobioma usus.

    Serat larut dan tidak larut bekerja sinergis untuk menambah massa feses dan memfasilitasi eliminasi limbah dari tubuh secara efisien.

    Beberapa studi nutrisi menekankan pentingnya asupan serat yang cukup untuk mencegah gangguan pencernaan dan menjaga keseimbangan flora usus yang sehat.

  3. Potensi Anti-inflamasi

    Senyawa bioaktif yang ditemukan dalam limus, termasuk beberapa jenis polifenol, diduga memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

    Meskipun penelitian spesifik tentang limus masih berkembang, pengetahuan umum tentang fitokimia dalam keluarga Anacardiaceae menunjukkan potensi ini. Konsumsi makanan dengan sifat anti-inflamasi dapat berkontribusi pada penurunan risiko kondisi kesehatan yang berkaitan dengan peradangan.

  4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah limus adalah faktor kunci dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dikenal sebagai imunomodulator yang penting, membantu produksi sel darah putih dan meningkatkan respons imun terhadap infeksi.

    Asupan vitamin C yang adekuat sangat krusial untuk menjaga pertahanan tubuh terhadap patogen dan mempercepat proses penyembuhan luka. Studi imunologi secara konsisten menunjukkan peran vital vitamin C dalam mempertahankan kekebalan yang optimal.

  5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Berbagai komponen dalam buah limus dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Serat, misalnya, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan mengikatnya di saluran pencernaan.

    Selain itu, potasium yang terkandung dalam buah ini berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh.

    Konsumsi buah-buahan kaya potasium dan serat, seperti limus, merupakan bagian dari pola makan sehat yang direkomendasikan untuk pencegahan penyakit jantung.

  6. Potensi Antikanker

    Beberapa penelitian awal dan studi in vitro pada buah-buahan sekerabat limus menunjukkan potensi antikanker dari senyawa polifenol dan antioksidan.

    Senyawa-senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas, dan mencegah metastasis.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini, penemuan awal ini memberikan harapan untuk pengembangan agen kemopreventif alami.

    Kontribusi senyawa bioaktif dalam menghambat jalur karsinogenik sedang terus dieksplorasi oleh para peneliti di bidang onkologi nutrisi.

  7. Membantu Kesehatan Mata

    Kandungan karotenoid, termasuk beta-karoten, dalam buah limus penting untuk kesehatan mata. Beta-karoten adalah prekursor vitamin A, nutrisi esensial yang diperlukan untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup.

    Vitamin A juga berperan dalam menjaga integritas sel-sel di retina dan mencegah degenerasi makula terkait usia. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya karotenoid adalah strategi diet yang direkomendasikan untuk melindungi penglihatan.

  8. Regulasi Gula Darah

    Meskipun memiliki rasa manis, serat dalam buah limus dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Indeks glikemik buah limus, seperti banyak buah-buahan utuh lainnya, cenderung moderat karena kandungan seratnya. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu yang perlu mengelola kadar gula darah mereka, meskipun porsi konsumsi tetap harus diperhatikan.

    Studi nutrisi diabetes sering merekomendasikan buah-buahan berserat sebagai bagian dari diet seimbang untuk manajemen glikemik.

  9. Kesehatan Kulit dan Rambut

    Vitamin C dan antioksidan dalam buah limus juga berkontribusi pada kesehatan kulit dan rambut. Vitamin C adalah kofaktor penting dalam sintesis kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit.

    Antioksidan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi.

    Konsumsi nutrisi ini dapat membantu menjaga kulit tetap awet muda, mengurangi tanda-tanda penuaan, dan mendukung pertumbuhan rambut yang sehat, sebagaimana sering dibahas dalam literatur dermatologi nutrisi.