Wajib Tahu! 6 Manfaat Buah Kepuh & Serat Tinggi untuk Pencernaan – E-Journal

Rabu, 27 Agustus 2025 oleh journal

Penelitian ilmiah terhadap berbagai sumber daya alam, termasuk buah-buahan tropis, semakin gencar dilakukan untuk mengungkap potensi terapeutik yang terkandung di dalamnya.

Berbagai komponen bioaktif yang ada dalam tumbuhan dapat memberikan efek positif bagi kesehatan manusia, mulai dari dukungan nutrisi hingga sifat farmakologis spesifik.

Identifikasi khasiat ini seringkali berakar pada penggunaan tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun di berbagai komunitas.

Oleh karena itu, eksplorasi mendalam terhadap komposisi kimia dan efek biologis dari komoditas pertanian tertentu menjadi krusial untuk memvalidasi klaim kesehatan dan membuka peluang pengembangan produk fitofarmaka.

manfaat buah kepuh

  1. Kaya Akan Nutrisi Esensial

    Buah kepuh (Sterculia foetida), meskipun belum banyak dikenal secara luas sebagai buah konsumsi, diketahui mengandung berbagai nutrisi makro dan mikro yang penting bagi tubuh.

    Biji buah kepuh, khususnya, dilaporkan kaya akan protein dan lemak, menjadikannya sumber energi potensial. Kandungan karbohidrat kompleks juga ditemukan, yang dapat menyediakan pelepasan energi secara bertahap dan mendukung fungsi metabolisme tubuh secara keseluruhan.

    Wajib Tahu! 6 Manfaat Buah Kepuh & Serat...

    Selain makronutrien, buah kepuh juga mengandung serat pangan yang signifikan, berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.

    Beberapa penelitian awal, seperti yang dipublikasikan dalam Asian Journal of Plant Sciences oleh Kumar et al., 2017, menunjukkan adanya mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium, serta vitamin tertentu, meskipun kadarnya mungkin bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan dan kematangan buah.

  2. Potensi Antioksidan Tinggi

    Salah satu khasiat utama yang menarik perhatian peneliti adalah kandungan senyawa antioksidan dalam buah kepuh. Senyawa fenolik, flavonoid, dan tanin merupakan beberapa jenis antioksidan yang teridentifikasi dalam ekstrak buah ini.

    Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan pemicu berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung.

    Studi in vitro yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada (2019) menunjukkan bahwa ekstrak biji kepuh memiliki aktivitas penangkal radikal bebas yang kuat, sebanding dengan beberapa antioksidan sintetis.

    Potensi ini mengindikasikan bahwa konsumsi buah kepuh, atau produk olahannya, dapat berkontribusi pada perlindungan seluler dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh, seperti yang dijelaskan dalam artikel di Jurnal Fitofarmaka Indonesia.

  3. Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat menjadi akar berbagai kondisi patologis. Beberapa komponen bioaktif yang ditemukan dalam buah kepuh dilaporkan memiliki sifat anti-inflamasi.

    Mekanisme kerja ini kemungkinan melibatkan penghambatan jalur pro-inflamasi atau modulasi respons imun tubuh.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada model in vivo dan uji klinis diperlukan, temuan awal dari studi fitokimia menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah kepuh berpotensi mengurangi mediator inflamasi.

    Potensi ini membuka jalan bagi eksplorasi buah kepuh sebagai agen alami untuk meredakan kondisi peradangan, seperti yang disarankan oleh penelitian pendahuluan dalam International Journal of Phytomedicine and Related Sciences.

  4. Dukungan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat pangan yang tinggi dalam buah kepuh menjadikannya berpotensi besar dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan. Serat tidak larut dapat membantu meningkatkan volume feses dan mempercepat transit usus, sehingga mencegah konstipasi.

    Sementara itu, serat larut dapat membentuk gel di saluran pencernaan, membantu menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol.

    Selain serat, beberapa senyawa dalam buah kepuh juga dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu nutrisi bagi bakteri baik di usus.

    Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal dan fungsi kekebalan tubuh yang kuat.

    Dengan demikian, konsumsi buah kepuh dapat berkontribusi pada lingkungan usus yang sehat, seperti yang didukung oleh prinsip-prinsip nutrisi pencernaan.

  5. Potensi Antimikroba

    Dalam pengobatan tradisional, beberapa bagian dari pohon kepuh, termasuk buahnya, telah digunakan untuk mengatasi infeksi. Studi ilmiah modern mulai mengeksplorasi klaim ini dengan menguji aktivitas antimikroba dari ekstrak buah kepuh terhadap berbagai mikroorganisme patogen.

    Senyawa seperti alkaloid dan terpenoid yang ada dalam buah kepuh diduga bertanggung jawab atas efek ini.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Suryani dan rekan-rekan (2020) menunjukkan bahwa ekstrak biji kepuh memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan jamur.

    Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut, termasuk identifikasi senyawa aktif spesifik dan mekanisme kerjanya, diperlukan untuk mengembangkan aplikasi terapeutik yang aman dan efektif.

  6. Peran dalam Kesehatan Kulit

    Kandungan antioksidan dan nutrisi lain dalam buah kepuh juga berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kulit.

    Antioksidan membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi, sehingga dapat memperlambat proses penuaan dini.

    Nutrisi seperti vitamin dan mineral esensial mendukung regenerasi sel kulit dan menjaga elastisitas.

    Meskipun belum ada banyak studi klinis khusus mengenai efek langsung buah kepuh pada kulit manusia, prinsip-prinsip fitokimia menunjukkan bahwa komponennya dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat.

    Dalam konteks pengobatan tradisional, beberapa bagian tumbuhan kepuh memang telah digunakan secara topikal untuk kondisi kulit tertentu, mengindikasikan potensi yang layak untuk penelitian dermatologis lebih lanjut.