Jarang Diketahui! Inilah 5 Manfaat Buah Delima Putih untuk Kulit Cerah Alami – E-Journal

Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal

Delima putih, atau Punica granatum varietas putih, merupakan salah satu kultivar buah delima yang memiliki karakteristik unik, terutama pada warna kulit dan terkadang bijinya yang lebih terang dibandingkan varietas merah pada umumnya.

Meskipun penampilannya berbeda, buah ini tetap kaya akan senyawa bioaktif yang memberikan berbagai potensi manfaat bagi kesehatan manusia. Perbedaan warna ini seringkali mencerminkan sedikit variasi dalam profil fitokimia, namun esensi nutrisi dan antioksidan tetap terjaga.

Buah ini telah lama digunakan dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, dan kini semakin banyak penelitian ilmiah yang menyoroti potensi terapeutiknya.

manfaat buah delima putih

  1. Kaya Antioksidan untuk Perlindungan Sel

    Buah delima putih mengandung spektrum senyawa antioksidan yang luas, termasuk polifenol seperti elagitanin, antosianin (meskipun dalam jumlah lebih rendah dibandingkan varietas merah), dan flavonoid.

    Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan penuaan dini. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry oleh Al-Muhtadi et al.

    (2018) mengindikasikan bahwa ekstrak delima putih menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan.

    Jarang Diketahui! Inilah 5 Manfaat Buah Delima Putih...

    Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat penting dalam pencegahan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan neurodegeneratif.

    Konsumsi rutin dapat membantu menjaga integritas seluler dan fungsi organ yang optimal, mendukung mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap kerusakan lingkungan dan metabolik.

  2. Potensi Anti-inflamasi yang Signifikan

    Senyawa bioaktif dalam delima putih, terutama punicalagin dan asam ellagic, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.

    Inflamasi kronis merupakan faktor risiko utama untuk banyak kondisi kesehatan serius, termasuk radang sendi, penyakit autoimun, dan bahkan beberapa jenis kanker.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Lansky dan Newman (2007) meninjau berbagai bukti mengenai efek anti-inflamasi dari komponen delima.

    Dengan mengurangi respons peradangan dalam tubuh, buah delima putih dapat membantu meringankan gejala kondisi inflamasi dan berpotensi mencegah perkembangan penyakit terkait inflamasi. Mekanisme ini melibatkan modulasi jalur sinyal inflamasi dan penghambatan produksi mediator pro-inflamasi.

  3. Mendukung Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

    Konsumsi delima putih dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme. Kandungan antioksidannya membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL, suatu proses kunci dalam pembentukan plak aterosklerotik yang menyebabkan pengerasan pembuluh darah.

    Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak delima dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah.

    Penelitian dari Aviram dan Dornfeld (2001) yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyoroti kemampuan jus delima untuk mengurangi aterosklerosis dan tekanan darah sistolik.

    Meskipun studi ini umumnya menggunakan delima merah, prinsip-prinsip fitokimia yang relevan juga ada pada varietas putih, menunjukkan potensi serupa dalam menjaga elastisitas pembuluh darah dan fungsi jantung yang sehat.

  4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Buah delima putih merupakan sumber serat makanan yang baik, yang esensial untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

    Saluran pencernaan yang sehat adalah kunci untuk penyerapan nutrisi yang efisien dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

    Selain serat, senyawa anti-inflamasi dalam delima juga dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, yang bermanfaat bagi individu dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD).

    Kehadiran senyawa bioaktif juga dapat mendukung keseimbangan mikrobioma usus, yang semakin diakui sebagai faktor penting dalam kesehatan secara keseluruhan.

  5. Potensi Antikanker dan Imunomodulator

    Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi potensi antikanker dari senyawa yang ditemukan dalam delima, termasuk varietas putih.

    Senyawa seperti asam ellagic dan punicalagin telah diteliti karena kemampuannya untuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat proliferasi sel tumor. Mekanisme ini dapat berkontribusi pada pencegahan dan penekanan pertumbuhan sel kanker.

    Selain itu, komponen dalam delima putih juga dapat memiliki efek imunomodulator, yaitu kemampuan untuk mengatur dan memperkuat respons sistem kekebalan tubuh.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, temuan awal dari studi oleh Syed et al.

    (2008) dalam Journal of Industrial Microbiology & Biotechnology memberikan wawasan tentang peran delima dalam modulasi kekebalan dan pencegahan kanker, menyoroti delima sebagai kandidat menjanjikan dalam penelitian onkologi dan imunologi.