Intip 7 Manfaat Buah Coklat, Khasiat & Fakta yang Bikin Penasaran!

Selasa, 5 Agustus 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi yang terdapat pada biji kakao dan bagian daging buahnya memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Komponen-komponen bioaktif di dalamnya, seperti antioksidan dan mineral, berkontribusi pada berbagai fungsi biologis.

Konsumsi produk olahan dari tanaman ini, dalam jumlah yang wajar, dapat mendukung kesehatan jantung, meningkatkan suasana hati, dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas.

"Konsumsi moderat produk olahan kakao dapat menjadi bagian dari pola makan sehat. Kandungan flavonoid, terutama epikatekin, memiliki potensi antioksidan dan anti-inflamasi yang menjanjikan," ujar dr. Amelia Sari, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Coklat, Khasiat & Fakta...

dr. Amelia Sari, Ahli Gizi Klinis.

Temuan ini didukung oleh berbagai penelitian yang menyoroti peran senyawa aktif dalam biji kakao terhadap kesehatan kardiovaskular dan kognitif.

Manfaat Buah Coklat

Buah coklat, khususnya biji kakao, menawarkan serangkaian manfaat signifikan bagi kesehatan. Manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang terdapat di dalamnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Kesehatan Jantung
  • Peningkatan Mood
  • Fungsi Kognitif
  • Tekanan Darah
  • Anti-inflamasi
  • Kadar Gula Darah

Manfaat buah coklat meluas lebih dari sekadar kenikmatan rasa. Kandungan flavonoid berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi coklat hitam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke otak, yang berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif.

Selain itu, senyawa dalam coklat dapat merangsang pelepasan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Efek anti-inflamasi juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis.

Antioksidan

Keberadaan antioksidan dalam biji kakao merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi pada potensi kesehatan yang terkait dengan konsumsinya.

Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit.

  • Flavonoid sebagai Pelindung Sel

    Flavonoid, khususnya epikatekin dan katekin, adalah jenis antioksidan dominan yang ditemukan dalam kakao. Senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid.

    Perlindungan ini mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

  • Perlindungan Kardiovaskular

    Radikal bebas dapat menyebabkan oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang berkontribusi pada pembentukan plak di arteri. Antioksidan dalam kakao membantu mencegah oksidasi LDL, mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

  • Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit. Antioksidan dalam kakao memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, mengurangi risiko penyakit seperti arthritis, diabetes tipe 2, dan penyakit radang usus.

  • Peningkatan Fungsi Kognitif

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel otak, yang dapat menyebabkan penurunan kognitif. Antioksidan dalam kakao dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan ini, meningkatkan memori, pembelajaran, dan fungsi kognitif lainnya.

  • Peningkatan Kesehatan Kulit

    Paparan sinar matahari dan polusi dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini pada kulit. Antioksidan dalam kakao dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan ini, menjaga elastisitas dan mencegah keriput.

Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, antioksidan yang terkandung dalam biji kakao memainkan peran penting dalam berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan.

Integrasi produk olahan kakao yang kaya antioksidan, dalam jumlah yang moderat, ke dalam pola makan sehari-hari dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Kesehatan Jantung

Keterkaitan antara konsumsi produk olahan kakao dan kesehatan jantung merupakan topik yang banyak diteliti. Biji kakao mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki potensi untuk mendukung fungsi kardiovaskular.

Flavonoid, khususnya flavanol, diyakini memainkan peran penting dalam mekanisme perlindungan jantung.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kakao dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Flavanol dapat merangsang produksi oksida nitrat (NO) di endotelium, lapisan dalam pembuluh darah.

NO berperan sebagai vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Efek ini dapat mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan risiko hipertensi.

Selain itu, senyawa-senyawa dalam biji kakao dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (lipoprotein densitas rendah), yang dikenal sebagai "kolesterol jahat". Oksidasi LDL merupakan langkah awal dalam pembentukan plak aterosklerosis di arteri.

Dengan menghambat oksidasi LDL, senyawa-senyawa kakao dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan aterosklerosis, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Beberapa studi juga meneliti potensi efek anti-inflamasi dari senyawa kakao terhadap kesehatan jantung. Peradangan kronis berperan dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Senyawa-senyawa anti-inflamasi dalam kakao dapat membantu mengurangi peradangan di arteri, yang berkontribusi pada perlindungan jantung.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini terkait dengan konsumsi produk olahan kakao dengan kandungan kakao yang tinggi dan kandungan gula serta lemak yang rendah, seperti cokelat hitam dengan persentase kakao yang tinggi.

Konsumsi berlebihan produk olahan kakao dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi dapat memiliki efek sebaliknya dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Oleh karena itu, konsumsi yang moderat dan pemilihan produk yang tepat merupakan kunci untuk mendapatkan manfaat potensial bagi kesehatan jantung.

Peningkatan Mood

Efek positif pada suasana hati menjadi salah satu aspek menarik dari konsumsi produk olahan kakao. Senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya berpotensi memengaruhi neurotransmiter di otak, yang berperan penting dalam regulasi emosi dan perasaan.

  • Stimulasi Endorfin

    Kakao mengandung senyawa yang dapat memicu pelepasan endorfin, neurotransmiter yang sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan". Endorfin memiliki efek analgesik dan euforia, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan senang.

    Konsumsi cokelat, terutama cokelat hitam, seringkali dikaitkan dengan perasaan nyaman dan relaksasi.

  • Peningkatan Kadar Serotonin

    Serotonin adalah neurotransmiter lain yang berperan penting dalam regulasi suasana hati, tidur, dan nafsu makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kakao dapat meningkatkan kadar serotonin di otak.

    Peningkatan serotonin dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan perasaan bahagia dan kesejahteraan.

  • Kandungan Anandamide

    Anandamide adalah neurotransmiter yang secara alami diproduksi oleh otak dan memiliki efek relaksasi dan euforia. Kakao mengandung N-acylethanolamines, senyawa yang dapat memperlambat pemecahan anandamide di otak, sehingga memperpanjang efek positifnya pada suasana hati.

    Meskipun efek anandamide dari kakao relatif kecil, kontribusinya tetap relevan dalam peningkatan mood secara keseluruhan.

  • Efek Flavonoid pada Fungsi Kognitif

    Flavonoid dalam kakao, selain berperan sebagai antioksidan, juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Peningkatan aliran darah dapat meningkatkan fungsi kognitif, seperti memori dan konsentrasi, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan mood.

    Ketika seseorang merasa lebih fokus dan produktif, suasana hatinya cenderung lebih positif.

Secara keseluruhan, konsumsi moderat produk olahan kakao, terutama cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi dan kandungan gula rendah, berpotensi memberikan efek positif pada suasana hati melalui berbagai mekanisme neurokimia.

Meskipun efek ini mungkin berbeda pada setiap individu, integrasi kakao sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat dapat mendukung kesehatan mental dan emosional secara keseluruhan.

Fungsi Kognitif

Kinerja otak, meliputi memori, perhatian, dan kemampuan pemecahan masalah, dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Biji kakao, dengan kandungan senyawa bioaktifnya, menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi-fungsi kognitif tersebut.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otak

    Flavonoid dalam kakao, terutama flavanol, dapat meningkatkan produksi oksida nitrat (NO), yang berperan dalam melebarkan pembuluh darah.

    Peningkatan aliran darah ke otak memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang memadai, yang penting untuk fungsi optimal sel-sel saraf. Aliran darah yang lancar dapat meningkatkan kemampuan memori dan konsentrasi.

  • Perlindungan terhadap Kerusakan Oksidatif

    Otak rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan dalam kakao, seperti epikatekin dan katekin, membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif.

    Perlindungan ini dapat memperlambat penurunan kognitif yang terkait dengan usia dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.

  • Peningkatan Neuroplastisitas

    Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk beradaptasi dan membentuk koneksi baru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam kakao dapat meningkatkan neuroplastisitas, yang penting untuk pembelajaran dan memori.

    Peningkatan neuroplastisitas dapat membantu meningkatkan kemampuan otak untuk memproses informasi dan beradaptasi dengan perubahan.

  • Modulasi Neurotransmiter

    Kakao mengandung senyawa yang dapat memengaruhi neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, dan endorfin. Neurotransmiter ini berperan penting dalam regulasi suasana hati, motivasi, dan kognisi. Modulasi neurotransmiter dapat meningkatkan fokus, perhatian, dan kemampuan pemecahan masalah.

  • Potensi Peningkatan Memori

    Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kakao dapat meningkatkan memori verbal dan visual. Peningkatan aliran darah ke otak, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif, dan modulasi neurotransmiter yang terjadi akibat konsumsi kakao dapat berkontribusi pada peningkatan memori.

Secara keseluruhan, biji kakao mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi mendukung fungsi kognitif melalui berbagai mekanisme.

Konsumsi produk olahan kakao dengan kandungan kakao tinggi, dalam jumlah yang moderat, dapat menjadi bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kinerja kognitif.

Tekanan Darah

Korelasi antara konsumsi produk olahan kakao dan regulasi tekanan darah merupakan area penelitian yang menjanjikan.

Komponen bioaktif dalam biji kakao, khususnya flavanol, diyakini memiliki peran signifikan dalam memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan, sebagai konsekuensinya, tekanan darah.

Mekanisme utama yang mendasari efek ini melibatkan peningkatan produksi oksida nitrat (NO) di lapisan endotelium pembuluh darah. NO berfungsi sebagai vasodilator alami, menyebabkan relaksasi dan pelebaran pembuluh darah.

Pelebaran pembuluh darah ini mengurangi resistensi perifer, memungkinkan darah mengalir lebih lancar, dan pada akhirnya menurunkan tekanan darah.

Studi klinis telah menunjukkan bahwa konsumsi rutin produk olahan kakao dengan kandungan flavanol tinggi dapat menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan.

Penurunan ini, meskipun mungkin relatif kecil, dapat memiliki dampak kumulatif yang positif terhadap kesehatan kardiovaskular jangka panjang.

Penting untuk dicatat bahwa efek ini lebih jelas terlihat pada individu dengan hipertensi atau pra-hipertensi dibandingkan dengan individu dengan tekanan darah normal.

Selain efek vasodilatasi yang dimediasi oleh NO, senyawa-senyawa dalam biji kakao juga dapat berkontribusi pada regulasi tekanan darah melalui mekanisme lain.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis di pembuluh darah, yang merupakan faktor kontributor utama dalam perkembangan hipertensi.

Lebih lanjut, senyawa-senyawa tersebut berpotensi meningkatkan fungsi endotelium, lapisan dalam pembuluh darah yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan.

Namun, perlu ditegaskan bahwa tidak semua produk olahan kakao memberikan manfaat yang sama terkait tekanan darah.

Cokelat hitam dengan persentase kakao yang tinggi dan kandungan gula serta lemak yang rendah merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan cokelat susu atau cokelat putih, yang seringkali mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi dan kadar flavanol yang lebih rendah.

Konsumsi moderat dan pemilihan produk yang tepat merupakan kunci untuk memanfaatkan potensi biji kakao dalam mendukung regulasi tekanan darah yang sehat.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi.

Namun, peradangan kronis, yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dapat menjadi akar dari berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Kemampuan untuk meredakan peradangan ini menjadi fokus utama dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Biji kakao mengandung senyawa-senyawa bioaktif, terutama flavonoid, yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Flavonoid bekerja dengan menekan produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang memicu dan memperburuk proses peradangan.

Dengan menghambat produksi molekul-molekul ini, senyawa-senyawa dalam biji kakao dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin produk olahan kakao, khususnya cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi, dapat menurunkan kadar penanda inflamasi dalam darah, seperti C-reactive protein (CRP) dan interleukin-6 (IL-6).

Penurunan kadar penanda inflamasi ini mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa dalam biji kakao efektif dalam meredakan peradangan sistemik.

Efek anti-inflamasi dari biji kakao tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, tetapi juga dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis lainnya.

Misalnya, dengan mengurangi peradangan pada sendi, senyawa-senyawa dalam biji kakao dapat membantu meredakan gejala arthritis. Demikian pula, dengan mengurangi peradangan di pankreas, senyawa-senyawa ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah perkembangan diabetes tipe 2.

Penting untuk dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini bergantung pada konsumsi produk olahan kakao dengan kandungan kakao yang tinggi dan kandungan gula serta lemak yang rendah.

Konsumsi berlebihan produk olahan kakao dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi dapat memiliki efek sebaliknya dan justru memicu peradangan.

Oleh karena itu, konsumsi yang moderat dan pemilihan produk yang tepat merupakan kunci untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi yang optimal.

Kadar Gula Darah

Pengaruh konsumsi produk olahan kakao terhadap kadar gula darah menjadi topik yang menarik perhatian, terutama bagi individu dengan risiko diabetes atau yang sudah mengidapnya.

Meskipun seringkali dikaitkan dengan rasa manis, biji kakao memiliki potensi untuk berkontribusi pada regulasi kadar gula darah, asalkan dikonsumsi dalam bentuk dan jumlah yang tepat.

Senyawa-senyawa bioaktif dalam biji kakao, khususnya flavonoid, diyakini memainkan peran penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi.

Ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, kadar gula darah dapat meningkat, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 2.

Flavonoid dalam biji kakao dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga memungkinkan sel-sel tubuh untuk merespons insulin dengan lebih efektif dan menurunkan kadar gula darah.

Selain meningkatkan sensitivitas insulin, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam biji kakao juga dapat memperlambat penyerapan glukosa di usus. Hal ini dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

Efek ini sangat penting bagi individu dengan diabetes, yang perlu menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua produk olahan kakao memberikan manfaat yang sama terkait kadar gula darah.

Cokelat hitam dengan persentase kakao yang tinggi dan kandungan gula yang rendah merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan cokelat susu atau cokelat putih, yang seringkali mengandung kadar gula yang tinggi dan kadar flavonoid yang lebih rendah.

Konsumsi berlebihan produk olahan kakao dengan kandungan gula yang tinggi dapat memiliki efek sebaliknya dan justru meningkatkan kadar gula darah.

Sebagai kesimpulan, konsumsi moderat produk olahan kakao dengan kandungan kakao yang tinggi, seperti cokelat hitam, berpotensi memberikan manfaat dalam regulasi kadar gula darah.

Namun, penting untuk memilih produk yang tepat dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat.

Individu dengan diabetes atau yang berisiko diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat mengenai konsumsi produk olahan kakao.

Tips untuk Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Kakao

Pemanfaatan optimal dari kandungan nutrisi dalam biji kakao memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengintegrasikan produk olahan kakao ke dalam pola makan dengan tujuan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan:

Tip 1: Prioritaskan Cokelat Hitam dengan Persentase Kakao Tinggi
Pilihlah produk cokelat hitam yang mengandung minimal 70% kakao. Semakin tinggi persentase kakao, semakin besar kandungan flavonoid dan antioksidan yang bermanfaat.

Perhatikan label komposisi dan hindari produk dengan tambahan gula, lemak, atau bahan artifisial yang berlebihan.

Tip 2: Batasi Asupan Gula dan Lemak Tambahan
Konsumsi berlebihan gula dan lemak dapat meniadakan manfaat kesehatan dari kakao. Hindari produk olahan kakao yang mengandung karamel, sirup jagung tinggi fruktosa, atau lemak terhidrogenasi.

Pertimbangkan untuk mengonsumsi kakao bubuk tanpa pemanis sebagai alternatif.

Tip 3: Nikmati dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya akan nutrisi, konsumsi berlebihan produk olahan kakao tetap tidak dianjurkan. Batasi asupan harian hingga sekitar 30-60 gram cokelat hitam atau setara dengan 1-2 sendok makan kakao bubuk.

Perhatikan respon tubuh dan sesuaikan asupan sesuai kebutuhan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Integrasikan produk olahan kakao ke dalam pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.

Kakao dapat ditambahkan ke oatmeal, smoothie, atau yoghurt sebagai pelengkap nutrisi.

Tip 5: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi, migrain, atau gangguan pencernaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi produk olahan kakao.

Kakao mengandung kafein dan senyawa lain yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan tertentu.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi positif dari biji kakao dapat dimaksimalkan, berkontribusi pada peningkatan kesehatan jantung, fungsi kognitif, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Pemilihan produk yang tepat dan konsumsi yang bijak merupakan kunci untuk mendapatkan manfaat optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ekstensif telah menyoroti hubungan antara konsumsi kakao dan perbaikan fungsi kardiovaskular.

Sebuah studi jangka panjang yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology meneliti efek konsumsi cokelat hitam kaya flavanol pada sekelompok peserta dengan faktor risiko penyakit jantung.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam tekanan darah sistolik dan diastolik, serta peningkatan fungsi endotelial, lapisan dalam pembuluh darah. Temuan ini menunjukkan potensi kakao dalam mengurangi risiko kejadian kardiovaskular.

Studi lain, yang diterbitkan dalam Hypertension, mengeksplorasi mekanisme yang mendasari efek antihipertensi kakao. Para peneliti menemukan bahwa flavanol kakao merangsang produksi oksida nitrat (NO), molekul yang berperan dalam melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa efek ini lebih menonjol pada individu dengan hipertensi, menunjukkan potensi kakao sebagai terapi pelengkap untuk pengelolaan tekanan darah tinggi.

Meskipun ada bukti yang mendukung, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada. Beberapa penelitian memiliki ukuran sampel yang kecil atau durasi yang relatif singkat, yang dapat membatasi generalisasi temuan.

Selain itu, komposisi produk kakao yang digunakan dalam penelitian dapat bervariasi, sehingga menyulitkan untuk membandingkan hasil di berbagai studi.

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi dan memperluas pemahaman kita tentang efek kakao pada kesehatan.

Pembaca didorong untuk meninjau bukti ilmiah secara kritis dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran sampel, desain studi, dan komposisi produk kakao.

Konsultasi dengan profesional kesehatan berkualifikasi sangat dianjurkan sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan berdasarkan temuan penelitian ini.