Jarang Diketahui! Inilah 10 Manfaat Buah Ciplukan untuk Wajah, Cerahkan Kulit Kusam! – E-Journal

Kamis, 2 Oktober 2025 oleh journal

Buah ciplukan, dikenal juga sebagai Physalis angulata atau Physalis peruviana, merupakan buah beri kecil yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif.

Kandungan utamanya meliputi vitamin A, C, dan B kompleks, serta mineral penting dan berbagai antioksidan kuat seperti flavonoid, karotenoid, dan fisalin.

Senyawa-senyawa ini telah banyak diteliti karena potensi manfaatnya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk dalam konteks aplikasi topikal untuk perawatan kulit wajah.

Pemanfaatan ekstrak atau bagian dari buah ini pada formulasi kosmetik didasari oleh sifat-sifat farmakologis yang dimilikinya, yang menjadikannya bahan menarik dalam dunia dermatologi dan kosmetologi.

manfaat buah ciplukan untuk wajah

  1. Antioksidan Kuat Melawan Radikal Bebas

    Ciplukan kaya akan antioksidan seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid, yang merupakan kunci dalam memerangi kerusakan sel kulit.

    Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas yang dihasilkan dari paparan lingkungan dan proses metabolisme, seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology.

    Perlindungan ini sangat penting untuk mencegah penuaan dini, mengurangi stres oksidatif, dan menjaga integritas kolagen serta elastin kulit, sehingga kulit tetap sehat dan tampak muda.

    Jarang Diketahui! Inilah 10 Manfaat Buah Ciplukan untuk...
  2. Sifat Anti-inflamasi untuk Kulit Tenang

    Kandungan fisalin dalam ciplukan menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan, seperti yang dilaporkan oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada dalam beberapa studi preklinis.

    Sifat ini sangat bermanfaat untuk menenangkan kulit yang iritasi, mengurangi kemerahan, dan meredakan kondisi peradangan seperti jerawat atau rosacea. Penerapan topikal dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang sensitif atau reaktif, membantu memulihkan kenyamanan kulit.

  3. Mendukung Produksi Kolagen dan Elastin

    Vitamin C yang melimpah dalam ciplukan adalah kofaktor esensial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama kulit yang bertanggung jawab atas kekenyalan dan kekencangannya.

    Asupan vitamin C yang cukup, baik secara internal maupun topikal, dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi munculnya garis halus serta kerutan seiring bertambahnya usia.

    Ini berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih muda, kencang, dan sehat secara keseluruhan.

  4. Membantu Mencerahkan dan Meratakan Warna Kulit

    Antioksidan dan vitamin C dalam ciplukan berperan dalam menghambat aktivitas tirosinase, enzim yang terlibat dalam produksi melanin, pigmen penyebab noda gelap dan hiperpigmentasi.

    Penggunaan rutin ekstrak ciplukan dapat membantu memudarkan bintik hitam, bekas jerawat, dan meratakan warna kulit secara keseluruhan, seperti yang diindikasikan oleh beberapa penelitian in vitro.

    Hasilnya adalah kulit yang tampak lebih cerah, bercahaya alami, dan memiliki rona yang lebih merata.

  5. Potensi Penyembuhan Luka dan Regenerasi Kulit

    Senyawa bioaktif dalam ciplukan telah menunjukkan potensi dalam mempercepat proses penyembuhan luka dan regenerasi sel kulit.

    Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak ciplukan dapat mendukung proliferasi sel kulit dan pembentukan jaringan baru, seperti yang diindikasikan oleh beberapa studi in vitro dan in vivo pada model hewan.

    Manfaat ini dapat membantu memulihkan kulit yang rusak akibat jerawat, luka kecil, atau iritasi, mempercepat pemulihan kulit yang sehat.

  6. Mengatasi Masalah Jerawat dan Bakteri

    Sifat anti-inflamasi dan potensi antibakteri ciplukan menjadikannya kandidat yang menarik untuk penanganan jerawat.

    Senyawa aktifnya dapat membantu mengurangi peradangan pada lesi jerawat dan menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, penyebab umum jerawat, seperti yang dilaporkan dalam beberapa studi mikrobiologi.

    Penggunaan ekstrak ciplukan dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan wabah jerawat, serta menjaga kulit tetap bersih dari infeksi.

  7. Melindungi Kulit dari Kerusakan Akibat Sinar UV

    Meskipun bukan pengganti tabir surya, antioksidan dalam ciplukan dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet (UV).

    Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan UV, sehingga mengurangi risiko kerusakan DNA seluler dan penuaan kulit akibat sinar matahari, sebagaimana dibahas dalam literatur dermatologi.

    Perlindungan ini bersifat pelengkap dan tidak menggantikan penggunaan produk tabir surya dengan SPF yang memadai.

  8. Menjaga Kelembaban dan Hidrasi Kulit

    Beberapa komponen dalam ciplukan, termasuk vitamin dan mineral esensial, dapat berkontribusi pada fungsi barrier kulit yang sehat, yang penting untuk menjaga kelembaban.

    Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih kenyal, halus, dan memiliki fungsi perlindungan yang optimal terhadap agresor lingkungan.

    Meskipun bukan humektan utama, nutrisinya mendukung kesehatan kulit secara menyeluruh dan mempertahankan kadar air yang ideal di lapisan epidermis.

  9. Meningkatkan Kesehatan Mikrobioma Kulit

    Keseimbangan mikrobioma kulit sangat penting untuk kulit yang sehat dan berfungsi optimal.

    Senyawa tertentu dalam ciplukan mungkin memiliki efek prebiotik atau modulatory yang mendukung flora kulit yang sehat, meskipun penelitian spesifik pada aspek ini masih terus berkembang.

    Lingkungan mikrobioma yang seimbang dapat membantu mencegah berbagai masalah kulit, memperkuat kekebalan kulit, dan mengurangi risiko peradangan.

  10. Detoksifikasi Kulit dari Polutan

    Antioksidan dalam ciplukan tidak hanya melawan radikal bebas internal tetapi juga dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh polutan lingkungan, seperti asap dan partikel halus.

    Dengan menetralkan toksin dan partikel berbahaya, ciplukan dapat membantu kulit melakukan detoksifikasi alami dan mengurangi beban stres oksidatif dari lingkungan perkotaan. Ini mendukung kulit yang lebih bersih, sehat, dan tahan terhadap dampak buruk polusi.