Wajib Simak! Ketahui 7 Manfaat Biji Daun Kelor, Turunkan Gula Darah! – E-Journal

Sabtu, 2 Agustus 2025 oleh journal

Biji dari tanaman Moringa oleifera, yang dikenal luas sebagai kelor, merupakan bagian penting dari tumbuhan ini yang telah lama dimanfaatkan dalam berbagai budaya. Komponen ini dikenal kaya akan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif yang berkontribusi pada profil fitokimia uniknya. Secara tradisional, biji kelor tidak hanya digunakan untuk tujuan pengobatan, tetapi juga sebagai agen pemurni air alami di banyak komunitas. Kandungan protein, serat, vitamin, mineral, serta antioksidan yang tinggi menjadikan biji kelor objek penelitian ilmiah yang menarik.

manfaat biji daun kelor

  1. Sumber Nutrisi Esensial

    Biji kelor dikenal sebagai sumber nutrisi makro dan mikro yang kaya, meliputi protein, serat, serta vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, vitamin A, kalsium, dan zat besi.

    Kandungan nutrisi yang padat ini menjadikan biji kelor berpotensi sebagai suplemen alami untuk mengatasi defisiensi gizi, terutama di daerah dengan keterbatasan akses pangan bergizi, sebagaimana diuraikan dalam berbagai studi fitokimia.

    Konsumsi biji kelor dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan gizi harian yang direkomendasikan, mendukung fungsi tubuh yang optimal.

  2. Potensi Antioksidan Kuat

    Biji kelor mengandung beragam senyawa antioksidan seperti flavonoid, polifenol, dan asam askorbat yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.

    Aktivitas antioksidan ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis dan penuaan dini.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Food oleh Fahey (2005) menyoroti kekuatan antioksidan dari ekstrak kelor, termasuk bagian bijinya, dalam melindungi tubuh dari stres oksidatif dan mendukung kesehatan seluler.

    Wajib Simak! Ketahui 7 Manfaat Biji Daun Kelor,...
  3. Sifat Anti-inflamasi

    Senyawa bioaktif yang terdapat dalam biji kelor, khususnya isothiocyanates, telah menunjukkan sifat anti-inflamasi yang signifikan dalam berbagai penelitian in vitro dan in vivo.

    Kemampuan ini memungkinkan biji kelor untuk membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang seringkali menjadi akar penyebab kondisi seperti arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Studi yang dilakukan oleh Kushwaha et al.

    (2014) dalam Food Chemistry mengkonfirmasi efek anti-inflamasi dari ekstrak biji kelor, menunjukkan potensi terapeutik yang besar.

  4. Mendukung Kesehatan Jantung

    Konsumsi biji kelor berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kardiovaskular dengan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengatur tekanan darah.

    Senyawa seperti quercetin dan niazimicin yang ditemukan dalam biji kelor diyakini berkontribusi terhadap efek ini melalui mekanisme penurunan lipid dan relaksasi pembuluh darah. Beberapa penelitian awal, seperti yang dilaporkan oleh Atawodi et al.

    (2010), menunjukkan potensi hipolipidemik dan antihipertensi dari bagian tanaman kelor, termasuk bijinya, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

  5. Potensi Antikanker

    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa biji kelor mengandung senyawa bioaktif yang memiliki potensi antikanker, seperti niazimicin dan isothiocyanates, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram).

    Meskipun sebagian besar penelitian ini masih berada pada tahap in vitro atau pada hewan, temuan tersebut memberikan harapan untuk pengembangan terapi antikanker di masa depan. Penelitian oleh Bharali et al.

    (2003) dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention telah menyoroti efek kemopreventif dari ekstrak Moringa oleifera terhadap sel kanker.

  6. Agen Antimikroba

    Biji kelor memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan berbagai jenis bakteri dan jamur patogen, berkat adanya peptida antimikroba dan senyawa fitokimia lainnya.

    Potensi ini menjadikan biji kelor relevan dalam pengobatan infeksi tertentu atau sebagai bahan alami untuk pengawetan makanan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis. Penelitian oleh Luqman et al.

    (2017) dalam International Journal of Phytomedicine telah mendemonstrasikan aktivitas antibakteri dan antijamur dari ekstrak biji kelor terhadap beberapa mikroorganisme berbahaya.

  7. Pemurnian Air Alami

    Salah satu aplikasi tradisional biji kelor yang paling menonjol adalah kemampuannya sebagai agen koagulan alami untuk memurnikan air minum.

    Protein kationik dalam biji kelor dapat mengikat partikel tersuspensi, lumpur, dan bahkan beberapa mikroorganisme, menyebabkan mereka menggumpal dan mengendap di dasar, sehingga air menjadi lebih jernih.

    Kemampuan ini telah didokumentasikan secara luas dalam literatur ilmiah, seperti oleh Ndabigengesere et al. (1995) dalam Water Research, menjadikannya solusi berkelanjutan dan hemat biaya untuk penyediaan air bersih, terutama di daerah pedesaan yang sulit dijangkau.