Wajib Simak! 9 Manfaat Berjalan Kaki di Air, Redakan Nyeri Sendi – E-Journal
Rabu, 3 September 2025 oleh journal
Aktivitas bergerak atau berambulasi di dalam lingkungan akuatik, seperti kolam renang atau kolam terapi, memanfaatkan sifat-sifat fisik air untuk memberikan dukungan dan resistensi.
Bentuk latihan ini, sering disebut sebagai hidroterapi atau latihan air, melibatkan gerakan berjalan maju, mundur, atau menyamping di dalam air setinggi pinggang, dada, atau bahkan leher.
Latihan ini dirancang untuk meminimalkan beban pada persendian sambil tetap memberikan tantangan fisik yang signifikan.
Sifat unik air memungkinkan individu untuk melakukan gerakan yang mungkin sulit atau menyakitkan di darat, menjadikannya modalitas latihan yang sangat adaptif dan bermanfaat bagi berbagai populasi.
manfaat berjalan kaki di dalam air
- Pengurangan Dampak pada Sendi
Berjalan di dalam air secara signifikan mengurangi beban berat badan pada persendian, berkat prinsip daya apung Archimedes.
Air menopang sebagian besar berat tubuh, yang berarti sendi seperti lutut, pinggul, dan pergelangan kaki mengalami tekanan yang jauh lebih sedikit dibandingkan saat berjalan di darat.
Efek ini sangat menguntungkan bagi individu dengan osteoartritis, cedera sendi, atau kondisi nyeri kronis yang membatasi kemampuan mereka untuk berolahraga dengan menahan beban penuh.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal seperti Archives of Physical Medicine and Rehabilitation sering menyoroti bagaimana pengurangan tekanan ini memungkinkan peningkatan rentang gerak dan penurunan rasa sakit selama aktivitas fisik.
Daya apung air memungkinkan gerakan yang lebih bebas dan lebih luas tanpa menyebabkan iritasi atau peradangan sendi yang mungkin terjadi pada latihan darat.
Hal ini menjadikan berjalan di air pilihan yang ideal untuk pemulihan pasca-cedera atau sebagai latihan rutin bagi lansia.
Selain itu, lingkungan air yang mendukung dapat membantu mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat proses rehabilitasi.
Pasien dapat memulai latihan lebih awal dalam proses pemulihan mereka karena risiko cedera ulang atau memperburuk kondisi yang ada sangat berkurang.
Dengan demikian, berjalan di air menyediakan platform yang aman dan efektif untuk pemeliharaan kesehatan sendi jangka panjang dan manajemen nyeri.
- Peningkatan Resistensi Otot
Viskositas air memberikan resistensi alami yang lebih besar dibandingkan dengan udara, sehingga setiap gerakan yang dilakukan di dalamnya membutuhkan usaha otot yang lebih besar.
Ini berarti bahwa berjalan di dalam air secara efektif berfungsi sebagai latihan kekuatan ringan untuk otot-otot kaki, inti, dan bahkan lengan, tergantung pada kedalaman air dan gerakan yang dilakukan.
Resistensi ini bersifat multidireksional, menantang otot dari berbagai sudut yang mungkin tidak terjadi pada latihan darat.
Studi di bidang fisiologi olahraga akuatik menunjukkan bahwa resistensi hidrodinamik ini dapat meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tanpa perlu menggunakan beban eksternal.
Misalnya, gerakan kaki yang sederhana saat berjalan di air dapat mengaktifkan kelompok otot yang lebih luas, termasuk otot paha depan, paha belakang, gluteus, dan betis, secara lebih efektif.
Resistensi air juga cenderung lebih seragam dan halus dibandingkan dengan beban bebas, mengurangi risiko cedera yang terkait dengan gerakan tiba-tiba atau beban berlebihan.
Seiring dengan peningkatan kekuatan, latihan resistensi air juga berkontribusi pada peningkatan daya tahan otot. Individu dapat berolahraga untuk periode yang lebih lama karena dampak yang lebih rendah, sementara otot-otot mereka terus bekerja melawan resistensi air.
Ini tidak hanya membangun massa otot tetapi juga meningkatkan kapasitas otot untuk melakukan pekerjaan berulang, yang bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari dan kinerja atletik.
- Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular
Meskipun dampak pada sendi berkurang, berjalan di dalam air tetap merupakan latihan kardiovaskular yang efektif.
Resistensi air menuntut jantung dan paru-paru untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan memenuhi kebutuhan oksigen otot yang bekerja.
Ini membantu meningkatkan detak jantung ke zona target yang optimal untuk manfaat kardiovaskular, tanpa membebani sistem muskuloskeletal secara berlebihan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Strength and Conditioning Research telah menunjukkan bahwa latihan akuatik secara teratur dapat meningkatkan kapasitas aerobik, memperkuat otot jantung, dan meningkatkan efisiensi sirkulasi darah.
Efek tekanan hidrostatik air pada tubuh juga berperan dalam hal ini.
Tekanan ini membantu mendorong darah kembali ke jantung, mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan aliran balik vena, yang dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah dan pembengkakan.
Selain itu, lingkungan air dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil, yang memungkinkan sesi latihan yang lebih lama dan lebih nyaman, terutama bagi individu yang mungkin merasa tidak nyaman berolahraga di lingkungan panas.
Kombinasi resistensi otot dan respons kardiovaskular menjadikan berjalan di air pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan kebugaran jantung-paru dan menjaga kesehatan sistem peredaran darah secara keseluruhan.
- Peningkatan Keseimbangan dan Stabilitas
Lingkungan air yang mendukung namun tidak stabil secara inheren sangat ideal untuk melatih keseimbangan dan koordinasi.
Daya apung air mengurangi ketakutan akan jatuh, memungkinkan individu untuk mengeksplorasi rentang gerak dan posisi yang mungkin tidak mereka coba di darat.
Namun, turbulensi dan resistensi air juga menantang sistem proprioseptif tubuh, memaksa otot-otot penstabil inti dan anggota badan untuk bekerja lebih keras.
Studi yang berfokus pada terapi fisik dan rehabilitasi sering menunjukkan bahwa latihan berjalan di air dapat secara signifikan meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis. Misalnya, penelitian oleh Dr. P.E.
Bressel dan timnya telah menyoroti perbaikan yang diamati pada individu lansia atau mereka yang memiliki gangguan neurologis.
Kemampuan untuk berlatih gerakan yang menantang keseimbangan dalam lingkungan yang aman sangat krusial untuk mencegah jatuh di masa depan dan meningkatkan mobilitas fungsional.
Peningkatan stabilitas inti dan kekuatan otot penstabil yang diperoleh dari berjalan di air juga memiliki transferabilitas yang signifikan ke aktivitas sehari-hari di darat.
Dengan melatih otot-otot ini dalam kondisi yang unik, individu dapat mengembangkan kesadaran tubuh yang lebih baik dan respons adaptif terhadap perubahan permukaan atau gangguan keseimbangan.
Ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan kepercayaan diri dalam bergerak dan mengurangi risiko kecelakaan.
- Penguatan Otot dan Daya Tahan
Seperti yang telah disebutkan, resistensi air adalah alat yang ampuh untuk penguatan otot.
Setiap langkah yang dilakukan di dalam air melibatkan semua kelompok otot utama di kaki dan inti, memaksa mereka untuk bekerja melawan gaya hambat air.
Ini menghasilkan peningkatan kekuatan dan daya tahan otot yang komprehensif, tanpa risiko cedera yang sering terkait dengan latihan beban berat di darat.
Berbeda dengan latihan darat yang sering kali berfokus pada kelompok otot tertentu, berjalan di air memberikan stimulasi otot yang lebih holistik.
Otot-otot stabilisator yang lebih kecil, yang sering diabaikan dalam latihan rutin, juga aktif secara signifikan untuk menjaga keseimbangan dan mengontrol gerakan di dalam air.
Ini berkontribusi pada pengembangan kekuatan fungsional yang lebih seimbang dan menyeluruh di seluruh tubuh bagian bawah dan inti.
Daya tahan otot juga meningkat karena kemampuan untuk melakukan sesi latihan yang lebih lama dalam air.
Karena dampak yang lebih rendah, otot dapat bekerja lebih lama sebelum kelelahan, sehingga meningkatkan kapasitas mereka untuk mempertahankan aktivitas fisik.
Kombinasi peningkatan kekuatan dan daya tahan ini sangat bermanfaat untuk kinerja atletik, rehabilitasi, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas fisik sehari-hari dengan lebih mudah.
- Pengurangan Nyeri
Bagi individu yang menderita nyeri kronis, seperti fibromyalgia, artritis, atau nyeri punggung bawah, berjalan di dalam air dapat menjadi modalitas latihan yang sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit.
Lingkungan air yang hangat dan mendukung membantu mengendurkan otot-otot yang tegang dan mengurangi kekakuan sendi, seringkali memberikan kelegaan instan dari ketidaknyamanan. Efek daya apung juga memungkinkan gerakan tanpa memperburuk rasa sakit yang ada.
Tekanan hidrostatik air juga diyakini memiliki efek analgesik. Tekanan ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan di sekitar sendi dan jaringan lunak, yang merupakan penyebab umum nyeri.
Selain itu, stimulasi sensorik dari air pada kulit dapat mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri dan merangsang pelepasan endorfin, hormon alami tubuh yang memiliki sifat pereda nyeri.
Kemampuan untuk berolahraga tanpa rasa sakit atau dengan nyeri yang minimal sangat penting untuk mempertahankan program aktivitas fisik.
Dengan mengurangi hambatan nyeri, individu lebih cenderung untuk tetap aktif, yang pada gilirannya dapat memecah siklus nyeri-inaktivitas dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Banyak program manajemen nyeri kronis secara rutin merekomendasikan hidroterapi sebagai komponen inti.
- Peningkatan Sirkulasi Darah
Tekanan hidrostatik yang diberikan oleh air pada tubuh saat berjalan di dalamnya dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Tekanan ini bertindak seperti perban kompresi alami, membantu mendorong darah kembali ke jantung dari ekstremitas bawah.
Efek ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kondisi seperti edema, insufisiensi vena, atau mereka yang cenderung mengalami pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.
Peningkatan aliran balik vena ini mengurangi genangan darah di kaki dan dapat meringankan gejala yang terkait dengan sirkulasi yang buruk, seperti rasa berat atau lelah pada kaki.
Selain itu, latihan kardiovaskular yang dilakukan saat berjalan di air secara langsung meningkatkan efisiensi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Ini memastikan bahwa oksigen dan nutrisi esensial dikirim secara efektif ke otot dan organ, sementara produk limbah dikeluarkan secara efisien.
Sirkulasi yang lebih baik tidak hanya mendukung kesehatan vaskular tetapi juga berkontribusi pada pemulihan otot yang lebih cepat setelah berolahraga.
Dengan peningkatan aliran darah, asam laktat dan produk sampingan metabolisme lainnya dapat dibersihkan lebih cepat dari otot, mengurangi rasa sakit dan kekakuan pasca-latihan.
Ini membuat berjalan di air menjadi pilihan yang sangat baik untuk pemulihan aktif dan pemeliharaan kesehatan peredaran darah.
- Pengurangan Stres dan Kesejahteraan Mental
Lingkungan air secara inheren menenangkan dan dapat memberikan efek terapeutik yang signifikan pada kesehatan mental.
Suara air, sensasi daya apung, dan kehangatan air (jika di kolam yang dipanaskan) dapat menciptakan suasana yang menenangkan, membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Aktivitas fisik secara umum dikenal untuk melepaskan endorfin, yang memiliki efek meningkatkan suasana hati, dan ini berlaku sama untuk latihan di air.
Bagi banyak individu, terutama mereka yang mungkin merasa malu atau tidak nyaman berolahraga di lingkungan gym yang ramai, air menawarkan privasi dan kebebasan bergerak.
Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berolahraga secara teratur, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan citra diri dan kesejahteraan emosional.
Fokus pada gerakan dan pernapasan di dalam air juga dapat berfungsi sebagai bentuk meditasi yang aktif.
Penelitian di bidang psikologi olahraga menunjukkan bahwa latihan berbasis air dapat secara signifikan mengurangi gejala depresi dan meningkatkan kualitas tidur.
Kombinasi manfaat fisik dan mental menjadikan berjalan di air sebagai modalitas holistik untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Ini tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk relaksasi dan pemulihan mental.
- Bantuan Rehabilitasi dan Pemulihan Cedera
Berjalan di dalam air adalah komponen penting dalam banyak program rehabilitasi fisik karena kemampuannya untuk memungkinkan latihan dini dan progresif setelah cedera atau operasi.
Daya apung air mengurangi tekanan pada area yang cedera, memungkinkan pasien untuk memulai gerakan dan memperkuat otot tanpa risiko memperburuk kondisi mereka. Ini mempercepat proses penyembuhan dan membantu pasien mendapatkan kembali fungsi lebih cepat.
Ahli fisioterapi sering menggunakan hidroterapi untuk pasien yang pulih dari cedera ortopedi, stroke, cedera otak traumatis, atau kondisi neurologis.
Resistensi air dapat diatur dengan mengubah kecepatan gerakan atau menggunakan alat bantu seperti papan atau sarung tangan air, memungkinkan terapis untuk menyesuaikan tingkat kesulitan sesuai dengan kemajuan pasien.
Ini memberikan transisi yang mulus dari latihan non-beban ke beban parsial, dan akhirnya ke latihan beban penuh di darat.
Fleksibilitas modalitas ini memungkinkan program rehabilitasi yang disesuaikan untuk berbagai tingkat disfungsi. Pasien dapat melatih keseimbangan, koordinasi, kekuatan, dan rentang gerak dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.
Dengan demikian, berjalan di air tidak hanya membantu dalam pemulihan fisik tetapi juga membangun kembali kepercayaan diri pasien dalam kemampuan gerak mereka, yang merupakan aspek krusial dari rehabilitasi yang sukses.