Penting! 9 Manfaat Baking Soda untuk Wajah, Cerah Alami – E-Journal

Rabu, 26 November 2025 oleh journal

Pemanfaatan senyawa natrium bikarbonat, yang dikenal luas sebagai soda kue atau baking soda, untuk perawatan kulit wajah telah menjadi topik diskusi di kalangan masyarakat umum.

Senyawa ini merupakan garam basa dengan pH alkalin yang signifikan, berkisar antara 8 hingga 9, berbeda jauh dengan pH alami kulit wajah yang cenderung asam, yaitu sekitar 4,5 hingga 5,5.

Secara tradisional, baking soda telah digunakan dalam berbagai aplikasi rumah tangga karena sifat abrasif ringan dan kemampuannya untuk menetralkan bau.

Namun, ketika diaplikasikan pada kulit wajah, interaksinya dengan lapisan pelindung kulit, atau mantel asam, memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai potensi manfaat dan risiko yang menyertainya.

manfaat baking soda untuk wajah

  1. Eksfoliasi Fisik Ringan

    Baking soda memiliki tekstur kristal halus yang memungkinkannya berfungsi sebagai agen eksfoliasi fisik ringan. Ketika dicampur dengan air membentuk pasta, partikel-partikelnya dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan epidermis.

    Proses ini berpotensi membuat kulit terasa lebih halus dan tampak lebih segar, mirip dengan efek yang dihasilkan oleh scrub wajah mekanis lainnya.

    Penting! 9 Manfaat Baking Soda untuk Wajah, Cerah...

    Meskipun demikian, penggunaan eksfolian fisik harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada kulit wajah yang sensitif.

    Partikel-partikel baking soda yang tidak larut sempurna atau digosok terlalu kuat dapat menyebabkan mikro-abrasi pada kulit, berpotensi merusak barrier kulit dan memicu iritasi.

    Para ahli dermatologi sering menyarankan eksfolian kimia atau fisik yang lebih lembut untuk meminimalkan risiko tersebut.

  2. Mengurangi Minyak Berlebih

    Sifat absorben baking soda memungkinkan senyawa ini untuk menyerap kelebihan minyak atau sebum dari permukaan kulit.

    Bagi individu dengan jenis kulit berminyak, aplikasi topikal yang singkat dapat memberikan efek mattifying sementara, mengurangi kilap yang tidak diinginkan pada wajah.

    Ini adalah salah satu alasan mengapa baking soda sering dipertimbangkan dalam masker wajah buatan sendiri yang ditujukan untuk kulit berminyak.

    Namun, penyerapan minyak yang berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan alami kulit dan memicu produksi sebum kompensatoris. Penggunaan yang terlalu sering atau konsentrasi yang tinggi berisiko menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi.

    Kulit yang terlalu kering justru dapat memperburuk kondisi tertentu, seperti jerawat, karena kulit akan berusaha memproduksi lebih banyak minyak untuk mengkompensasi.

  3. Potensi Mengeringkan Jerawat

    Beberapa klaim menyatakan bahwa baking soda dapat membantu mengeringkan jerawat aktif. Mekanisme yang mungkin terjadi adalah melalui sifat desikannya, yang dapat membantu mengurangi kelembaban pada area jerawat, berpotensi mempercepat proses pengeringan lesi.

    Ini sering diusulkan sebagai perawatan spot treatment untuk jerawat.

    Penting untuk dicatat bahwa baking soda bukanlah agen antibakteri atau anti-inflamasi yang terbukti secara ilmiah untuk pengobatan jerawat. Jerawat seringkali disebabkan oleh bakteri P. acnes dan peradangan yang mendasari.

    Menggunakan baking soda dapat mengeringkan jerawat, tetapi juga dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan memperburuk peradangan pada kulit sensitif, seperti yang sering diungkapkan dalam literatur dermatologi terkait penggunaan bahan iritan pada kulit berjerawat.

  4. Membantu Membersihkan Pori-pori

    Melalui aksi eksfoliasi fisiknya, baking soda berpotensi membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak.

    Dengan mengangkat lapisan permukaan kulit, ia dapat membantu melonggarkan sumbatan pada pori-pori, sehingga pori-pori tampak lebih bersih dan kecil. Ini adalah klaim umum yang sering dikaitkan dengan scrub wajah.

    Namun, kemampuan baking soda untuk "membersihkan" pori-pori secara mendalam masih menjadi perdebatan dalam komunitas ilmiah. Pori-pori yang tersumbat seringkali memerlukan bahan aktif seperti asam salisilat yang dapat menembus minyak untuk membersihkan dari dalam.

    Penggunaan baking soda yang abrasif pada kulit dengan pori-pori besar atau tersumbat justru dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, yang dapat memperburuk penampilan pori-pori.

  5. Mencerahkan Tampilan Kulit (Efek Eksfoliasi)

    Pengangkatan sel-sel kulit mati yang kusam dari permukaan kulit melalui eksfoliasi dapat memberikan efek pencerahan sementara pada tampilan kulit.

    Ketika lapisan sel kulit mati terangkat, kulit di bawahnya yang lebih segar dan cerah akan terungkap, memberikan kesan kulit yang lebih bercahaya. Ini adalah efek umum dari sebagian besar metode eksfoliasi.

    Meskipun demikian, efek pencerahan ini bersifat sementara dan tidak mengatasi masalah hiperpigmentasi atau warna kulit tidak merata pada tingkat seluler.

    Bahan pencerah kulit yang terbukti secara ilmiah, seperti vitamin C, niacinamide, atau alpha arbutin, bekerja dengan menghambat produksi melanin atau mengurangi transfer pigmen.

    Penggunaan baking soda yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi kronis, yang justru dapat memicu hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH), memperburuk masalah warna kulit.

  6. Mengatasi Komedo (Efek Eksfoliasi)

    Komedo, baik blackhead maupun whitehead, terbentuk ketika folikel rambut tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Sifat eksfoliasi baking soda dapat membantu melonggarkan dan mengangkat sumbatan ini dari permukaan pori-pori.

    Beberapa individu melaporkan pengurangan penampilan komedo setelah penggunaan baking soda karena efek pembersihan permukaan kulit.

    Namun, baking soda tidak secara efektif mengatasi akar penyebab komedo, yaitu produksi sebum berlebih dan gangguan keratinisasi.

    Untuk penanganan komedo yang efektif, bahan seperti retinoid atau asam salisilat yang dapat menembus folikel dan melarutkan sumbatan lebih direkomendasikan oleh dermatolog.

    Penggunaan baking soda yang agresif dapat memperparah kondisi kulit yang rentan terhadap komedo, menyebabkan iritasi dan peradangan.

  7. Menurunkan Kilap Wajah

    Bagi individu dengan kulit berminyak, kilap berlebih pada wajah seringkali menjadi perhatian utama. Baking soda memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan sebum, yang merupakan penyebab utama kilap pada kulit.

    Aplikasi ringan dapat membantu menciptakan tampilan kulit yang lebih mattified dan bebas kilap untuk sementara waktu.

    Meskipun efek penyerapan minyak dapat mengurangi kilap, hal ini tidak mengatasi produksi sebum yang mendasari.

    Penggunaan yang berlebihan atau terlalu sering dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu kering, memicu respons kompensasi dari kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak.

    Para ahli kulit menyarankan penggunaan produk yang diformulasikan khusus untuk kulit berminyak, yang dapat mengontrol produksi sebum tanpa mengganggu barrier kulit.

  8. Sebagai Komponen Masker Wajah Buatan Sendiri

    Baking soda sering digunakan sebagai salah satu bahan dalam berbagai resep masker wajah buatan sendiri, seringkali dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya seperti madu, lemon, atau oatmeal.

    Penggunaannya dalam masker bertujuan untuk memanfaatkan sifat pembersihan dan eksfoliasinya yang dikombinasikan dengan manfaat bahan lain. Ketersediaannya yang mudah dan harga yang terjangkau membuatnya populer dalam praktik perawatan kulit rumahan.

    Namun, perlu diingat bahwa mencampur baking soda dengan bahan alami lainnya tidak selalu menetralkan sifat abrasif atau pH alkalinya yang tinggi.

    Banyak resep DIY yang beredar tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan dermatologi dan dapat menyebabkan reaksi merugikan.

    Konsultasi dengan ahli kulit atau penggunaan produk yang diformulasikan secara profesional lebih disarankan untuk memastikan keamanan dan efektivitas perawatan kulit.

  9. Membantu Menyamarkan Noda Hitam (via Eksfoliasi)

    Noda hitam, atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH), seringkali merupakan sisa dari jerawat atau peradangan kulit lainnya.

    Melalui sifat eksfoliasi fisiknya, baking soda dapat membantu mempercepat pergantian sel kulit, sehingga berpotensi mempercepat pemudaran noda hitam yang terletak di lapisan teratas kulit.

    Ini adalah efek tidak langsung dari pengangkatan sel kulit mati yang mengandung pigmen berlebih.

    Namun, efektivitas baking soda dalam mengatasi PIH sangat terbatas dan tidak sebanding dengan bahan aktif yang terbukti secara klinis seperti retinoid, vitamin C, atau asam azelaic.

    Selain itu, penggunaan baking soda yang iritatif justru dapat memperburuk peradangan dan memicu pembentukan noda hitam baru atau mempergelap noda yang sudah ada.

    Oleh karena itu, pendekatan yang lebih hati-hati dan berbasis bukti ilmiah sangat dianjurkan untuk penanganan hiperpigmentasi.