Wajib Simak! Ketahui 7 Manfaat Air Teh Basi untuk Wajah, Cerahkan Kulitmu! – E-Journal
Kamis, 28 Agustus 2025 oleh journal
Air teh basi merujuk pada seduhan daun teh yang telah didiamkan selama periode waktu tertentu, seringkali melampaui beberapa jam atau semalam, sehingga mengalami perubahan signifikan pada komposisi kimiawinya.
Perubahan ini meliputi proses oksidasi senyawa bioaktif serta, yang paling krusial, potensi pertumbuhan dan proliferasi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Ketika dipertimbangkan untuk aplikasi topikal pada wajah, fokus utama harus diberikan pada dampak dari degradasi senyawa asli teh dan, yang lebih penting, risiko yang timbul dari kontaminasi mikroba yang tidak terkontrol, yang dapat berpotensi menimbulkan masalah kulit.
manfaat air teh basi untuk wajah
- Potensi Sifat Antioksidan
Air teh segar, khususnya teh hijau dan teh hitam, dikenal kaya akan polifenol seperti katekin (misalnya epigallocatechin gallate atau EGCG) dan flavonoid, yang memiliki aktivitas antioksidan kuat.
Senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, sehingga membantu melindungi sel kulit dari kerusakan oksidatif dan penuaan dini, sebagaimana diuraikan dalam penelitian oleh Kim et al. (2021) yang diterbitkan dalam Antioxidants (Basel).
Namun, dalam kondisi "basi", senyawa antioksidan ini sangat tidak stabil dan rentan terhadap degradasi cepat melalui proses oksidasi saat terpapar udara, cahaya, dan perubahan suhu.
Akibatnya, air teh yang sudah basi kemungkinan besar kehilangan sebagian besar atau seluruh potensi antioksidannya, menjadikan manfaat ini tidak dapat diandalkan dan bahkan tidak ada pada teh basi.
- Potensi Efek Anti-inflamasi
Senyawa polifenol dalam teh segar juga diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi atau kemerahan. Efek ini telah banyak diteliti, dengan studi oleh Fujiki et al.
(2018) dalam Current Pharmaceutical Biotechnology menyoroti peran EGCG dalam modulasi respons inflamasi.
Sayangnya, ketika teh menjadi basi, degradasi senyawa aktif dan, yang lebih berbahaya, pertumbuhan bakteri atau jamur dapat menghasilkan metabolit yang justru memicu reaksi peradangan atau iritasi pada kulit sensitif.
Oleh karena itu, klaim manfaat anti-inflamasi dari teh basi sangat diragukan dan berpotensi menimbulkan efek samping negatif.
- Potensi Efek Astringen Ringan
Teh segar mengandung tanin, senyawa yang memberikan rasa sepat dan memiliki sifat astringen ringan, yang dapat membantu mengecilkan pori-pori sementara dan mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit.
Properti ini sering dimanfaatkan dalam produk perawatan kulit untuk kulit berminyak atau berjerawat, seperti dijelaskan oleh Tadokoro et al. (2019) dalam Journal of Dermatological Science.
Meskipun tanin mungkin masih ada dalam teh basi, keberadaannya disertai dengan risiko kontaminasi mikroba yang tinggi.
Penggunaan teh basi dengan sifat astringen dapat menyebabkan kulit kering berlebihan atau bahkan iritasi dan infeksi akibat bakteri yang berkembang biak, mengesampingkan potensi manfaat ini.
- Potensi Mengurangi Kantung Mata
Kandungan kafein dalam teh segar, khususnya teh hitam, dikenal dapat membantu menyempitkan pembuluh darah di bawah mata, sehingga berpotensi mengurangi bengkak dan kantung mata.
Mekanisme ini telah dibahas dalam konteks kosmetik, di mana kafein sering digunakan dalam krim mata, sebagaimana diindikasikan oleh Herman & Herman (2020) dalam Dermatologic Therapy.
Namun, konsentrasi kafein dalam teh basi mungkin sudah menurun karena degradasi, dan risiko utama tetap pada kontaminasi mikroba.
Mengaplikasikan teh basi di area sensitif sekitar mata dapat menyebabkan iritasi parah, konjungtivitis, atau infeksi mata, yang jauh lebih merugikan daripada manfaat potensial yang minimal.
- Potensi Sifat Antibakteri Alami
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh segar memiliki sifat antimikroba ringan karena keberadaan katekin dan polifenol tertentu, yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri, termasuk yang terkait dengan jerawat, seperti yang dilaporkan oleh Mahmood et al.
(2018) dalam Phytotherapy Research. Ironisnya, kondisi "basi" pada air teh justru merupakan lingkungan yang sangat kondusif untuk pertumbuhan bakteri dan jamur dari lingkungan.
Oleh karena itu, alih-alih memberikan manfaat antibakteri, air teh basi justru berisiko tinggi membawa patogen yang dapat menyebabkan infeksi kulit, jerawat yang meradang, atau masalah dermatologis lainnya, sepenuhnya meniadakan klaim antibakteri ini.
- Potensi Menenangkan Kulit
Teh segar, terutama teh hijau atau chamomile, sering digunakan dalam formulasi kosmetik karena kemampuannya untuk menenangkan dan meredakan kulit sensitif atau teriritasi, berkat senyawa seperti bisabolol dan antioksidan yang dimilikinya.
Efek ini diakui dalam literatur dermatologi karena kemampuannya mengurangi kemerahan dan ketidaknyamanan, sebagaimana dijelaskan oleh Bogdan et al. (2019) dalam Journal of Cosmetic Dermatology.
Namun, air teh basi sangat mungkin terkontaminasi oleh mikroorganisme dan produk sampingan metabolisme mereka, yang dapat menjadi iritan kuat bagi kulit.
Penggunaan teh basi pada kulit yang sudah sensitif dapat memperburuk kondisi, menyebabkan gatal, ruam, atau bahkan reaksi alergi yang parah.
- Potensi Hidrasi Ringan
Seperti air pada umumnya, air teh basi dapat memberikan hidrasi sementara pada lapisan luar kulit, membantu menjaga kelembapan permukaan.
Hidrasi adalah aspek fundamental dari kesehatan kulit, mendukung fungsi skin barrier yang optimal, seperti yang dibahas oleh Rawlings & Harding (2019) dalam Journal of Investigative Dermatology.
Meskipun demikian, manfaat hidrasi ini tidak lebih baik daripada menggunakan air bersih biasa.
Mengingat risiko signifikan kontaminasi mikroba dan potensi iritasi dari teh basi, manfaat hidrasi yang minimal ini tidak sebanding dengan bahaya yang mungkin timbul, sehingga aplikasi air teh basi untuk hidrasi kulit tidak direkomendasikan secara ilmiah.