Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Air Es, Rahasia Tubuh Segar Bugar! – E-Journal

Selasa, 29 Juli 2025 oleh journal

Istilah ini merujuk pada berbagai dampak positif yang dapat diperoleh tubuh manusia, baik secara fisiologis maupun psikologis, dari konsumsi cairan yang didinginkan hingga suhu sangat rendah, atau dari aplikasi eksternal air dingin tersebut.

Keunggulan ini didasarkan pada respons adaptif tubuh terhadap suhu dingin, yang memicu serangkaian mekanisme biologis bermanfaat. Pemahaman ilmiah mengenai fenomena ini penting untuk mengapresiasi potensi aplikasi terapeutik maupun performatifnya dalam berbagai konteks kesehatan dan kebugaran.

manfaat air es

  1. Membantu Rehidrasi Cepat dan Efisien

    Konsumsi air es seringkali lebih disukai selama dan setelah aktivitas fisik intens karena sifatnya yang lebih menyegarkan dan palatabel.

    Preferensi ini mendorong individu untuk minum lebih banyak cairan, yang krusial untuk mencegah dehidrasi dan menjaga volume plasma. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition oleh Goulet et al.

    (2012) menunjukkan bahwa minuman dingin dapat meningkatkan asupan cairan secara signifikan dibandingkan minuman bersuhu ruangan, terutama dalam kondisi panas.

    Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Air Es, Rahasia...

    Selain itu, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa air dingin mungkin memiliki laju pengosongan lambung yang sedikit lebih cepat dibandingkan air hangat, berpotensi mempercepat penyerapan cairan ke dalam aliran darah.

    Mekanisme ini mendukung rehidrasi yang lebih efisien, memungkinkan tubuh untuk pulih lebih cepat dari kehilangan cairan akibat keringat.

    Oleh karena itu, bagi atlet atau individu yang aktif, air es dapat menjadi alat yang efektif untuk menjaga status hidrasi optimal.

  2. Meningkatkan Pengeluaran Energi (Termogenesis)

    Ketika air es dikonsumsi, tubuh harus mengeluarkan energi untuk menaikkan suhu air tersebut hingga mencapai suhu inti tubuh normal (sekitar 37C).

    Proses ini dikenal sebagai termogenesis yang diinduksi air dingin, di mana kalori dibakar untuk menghasilkan panas internal.

    Meskipun jumlah kalori yang dibakar relatif kecildiperkirakan sekitar 8 kalori per liter air esakumulasi konsumsi sepanjang hari dapat memberikan kontribusi marginal terhadap total pengeluaran energi harian.

    Mekanisme ini merupakan bagian dari respons termoregulasi tubuh, di mana sistem metabolisme bekerja lebih keras untuk menjaga homeostasis suhu.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Research oleh Boschmann dan Steiniger (2003) menyoroti efek termogenik dari konsumsi air dingin, meskipun dampaknya terhadap penurunan berat badan perlu diimbangi dengan strategi diet dan olahraga lainnya.

    Namun demikian, ini adalah salah satu cara tubuh secara pasif membakar kalori.

  3. Mengurangi Suhu Tubuh Inti Pasca-Latihan

    Setelah sesi latihan intens atau paparan lingkungan panas, suhu inti tubuh dapat meningkat secara signifikan, berpotensi menyebabkan kelelahan akibat panas atau bahkan serangan panas.

    Konsumsi air es atau imersi air dingin merupakan strategi yang efektif untuk menurunkan suhu inti tubuh dengan cepat. Proses pendinginan ini membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi terkait panas.

    Penelitian dalam Journal of Athletic Training oleh Armstrong et al. (2007) secara konsisten menunjukkan bahwa pendinginan internal melalui konsumsi cairan dingin atau pendinginan eksternal melalui imersi air dingin sangat efektif dalam mengurangi hipertermia pasca-latihan.

    Ini sangat relevan bagi atlet yang berkompetisi dalam kondisi panas atau mereka yang membutuhkan pemulihan cepat untuk sesi latihan berikutnya.

    Pendinginan yang efisien ini juga dapat meningkatkan kinerja dalam latihan berikutnya dengan mengurangi beban termal tubuh.

  4. Potensi Meredakan Nyeri dan Peradangan (Aplikasi Eksternal)

    Aplikasi air es atau kompres es secara eksternal telah lama digunakan dalam praktik klinis dan pertolongan pertama untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada cedera akut.

    Suhu dingin menyebabkan vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah, yang mengurangi aliran darah ke area yang cedera dan meminimalkan pembengkakan. Selain itu, dingin dapat menumpulkan ujung saraf, memberikan efek anestesi lokal yang meredakan sensasi nyeri.

    Prinsip cryotherapy ini didukung oleh banyak bukti empiris dan digunakan secara luas dalam kedokteran olahraga untuk penanganan keseleo, memar, dan ketegangan otot. Sebuah tinjauan dalam Sports Medicine oleh Bleakley et al.

    (2012) membahas efektivitas cryotherapy dalam manajemen cedera jaringan lunak akut, menekankan kemampuannya untuk mengurangi nyeri dan edema. Namun, durasi dan frekuensi aplikasi harus diperhatikan untuk menghindari kerusakan jaringan akibat paparan dingin berlebihan.

  5. Meningkatkan Kewaspadaan dan Konsentrasi

    Paparan singkat terhadap air es, terutama pada wajah atau tubuh, dapat memicu "respons kejut dingin" yang mengaktifkan sistem saraf simpatik.

    Aktivasi ini menyebabkan pelepasan adrenalin dan peningkatan detak jantung serta laju pernapasan, yang secara instan dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

    Efek ini sering dimanfaatkan untuk "membangunkan" tubuh dan pikiran, terutama di pagi hari atau saat merasa lesu.

    Meskipun efeknya mungkin bersifat sementara, stimulus dingin dapat berfungsi sebagai pemicu untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi rasa kantuk.

    Beberapa studi non-klinis menunjukkan bahwa sensasi dingin dapat membantu individu merasa lebih segar dan mampu berkonsentrasi lebih baik pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian. Ini merupakan mekanisme sederhana namun efektif untuk mengatasi kelelahan mental ringan.

  6. Membantu Mengatasi Sembelit (pada beberapa individu)

    Konsumsi cairan yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Air es, seperti halnya air bersuhu ruangan, berkontribusi pada hidrasi tubuh secara keseluruhan, yang melunakkan feses dan memfasilitasi pergerakan usus.

    Bagi sebagian individu, sensasi dingin dari air es mungkin juga memberikan stimulasi tambahan pada saluran pencernaan.

    Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang secara khusus menyatakan air es lebih unggul dari air biasa dalam mengatasi sembelit, asupan cairan yang memadai adalah kunci.

    Jika individu cenderung minum lebih banyak air es karena preferensi rasa, maka secara tidak langsung ini akan mendukung fungsi pencernaan yang lebih baik.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa bagi beberapa orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) atau kondisi pencernaan sensitif lainnya, air yang sangat dingin justru dapat memperburuk gejala.

  7. Mendukung Kesehatan Kulit (Aplikasi Eksternal)

    Aplikasi air es pada kulit, seperti mencuci muka dengan air dingin atau menggunakan kompres es, telah lama populer dalam rutinitas perawatan kecantikan.

    Suhu dingin dapat menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah kecil di bawah kulit, yang secara sementara dapat mengecilkan tampilan pori-pori dan mengurangi kemerahan atau pembengkakan. Ini memberikan efek kulit yang tampak lebih kencang dan halus.

    Selain itu, air es dapat membantu mengurangi bengkak di area mata dan wajah dengan menyempitkan pembuluh darah yang membesar dan mengurangi retensi cairan.

    Meskipun efeknya sebagian besar bersifat sementara dan kosmetik, penggunaan air es secara teratur dapat menyegarkan kulit dan memberikan sensasi revitalisasi. Penting untuk tidak mengaplikasikan es langsung ke kulit terlalu lama untuk menghindari kerusakan.

  8. Potensi Meredakan Gejala Refluks Asam (pada beberapa kasus)

    Bagi sebagian individu yang mengalami sensasi terbakar akibat refluks asam, konsumsi air es dapat memberikan kelegaan sementara. Suhu dingin dapat menenangkan iritasi pada kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung yang naik.

    Efek ini bersifat paliatif, tidak mengobati penyebab utama refluks, namun dapat meredakan ketidaknyamanan akut.

    Meskipun demikian, respons terhadap air es untuk refluks sangat bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin merasa lega, sementara yang lain justru dapat memperburuk gejala jika air dingin memicu kontraksi esofagus.

    Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan respons tubuh masing-masing. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk penanganan refluks asam yang komprehensif.

  9. Meningkatkan Mood dan Mengurangi Stres (Melalui Respon Vagal)

    Paparan air dingin, terutama dalam bentuk mandi air dingin atau imersi tubuh, telah dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan pengurangan tingkat stres.

    Hal ini dipercaya terjadi melalui stimulasi saraf vagus, sebuah saraf kranial utama yang berperan dalam sistem saraf parasimpatis. Saraf vagus mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk detak jantung, pencernaan, dan respons stres.

    Ketika saraf vagus distimulasi oleh dingin, ia dapat memicu pelepasan neurotransmitter yang memiliki efek menenangkan, seperti asetilkolin, yang berkontribusi pada perasaan relaksasi dan kesejahteraan.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme dan dosis yang optimal, banyak laporan anekdotal dan beberapa studi awal menunjukkan potensi manfaat air dingin dalam konteks kesehatan mental dan pengurangan stres.

    Efek ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur.