Wajib Simak! 6 Manfaat Daun Daruju, Rahasia Kesehatan Alami – E-Journal
Sabtu, 16 Agustus 2025 oleh journal
Acanthus ilicifolius, dikenal luas sebagai daruju, merupakan tanaman bakau yang sering ditemukan di daerah pesisir tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bagian daun dari tanaman ini telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya Asia Tenggara karena kandungan senyawa bioaktifnya.
Daun daruju memiliki karakteristik unik dengan tepi bergerigi dan duri, serta mengandung beragam metabolit sekunder yang menjadi dasar potensi farmakologisnya. Pemanfaatan historisnya meliputi pengobatan asma, rematik, dan sebagai agen detoksifikasi, menunjukkan peran pentingnya dalam etnomedisin.
daun daruju dan manfaatnya
- Anti-inflamasi
Ekstrak daun daruju telah menunjukkan potensi signifikan sebagai agen anti-inflamasi. Senyawa seperti flavonoid dan terpenoid yang terkandung di dalamnya diyakini berperan dalam menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, seperti melalui penekanan produksi mediator pro-inflamasi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology telah mengindikasikan bahwa ekstrak ini mampu mengurangi pembengkakan dan respons inflamasi pada model hewan, menunjukkan efek terapeutik yang menjanjikan.
Aktivitas anti-inflamasi ini menjadikan daun daruju relevan dalam penanganan kondisi peradangan kronis, yang merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif.
Studi lain oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga juga mendukung temuan ini, menyoroti mekanisme molekuler yang mendasari efek tersebut melalui modulasi sitokin dan enzim inflamasi.
- Antioksidan
Daun daruju kaya akan senyawa antioksidan, termasuk polifenol, flavonoid, dan tanin, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan DNA, berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit degeneratif serta penuaan dini.
Aktivitas antioksidan ini telah didokumentasikan dalam beberapa penelitian in vitro, menunjukkan kapasitas penangkapan radikal yang kuat.
Kemampuan antioksidan ini mendukung potensi daun daruju dalam menjaga kesehatan sel dan mencegah stres oksidatif, yang merupakan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya.
Penemuan ini sering dilaporkan dalam jurnal-jurnal botani medis dan farmakognosi, menggarisbawahi perannya dalam proteksi seluler dan pencegahan penyakit terkait oksidasi.
- Hepatoprotektif
Potensi hepatoprotektif daun daruju telah menjadi subjek penelitian yang menarik, terutama dalam konteks perlindungan hati dari kerusakan.
Senyawa aktif dalam daun ini dipercaya dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin, obat-obatan, atau kondisi patologis lainnya.
Beberapa studi pra-klinis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun daruju dapat menurunkan kadar enzim hati yang tinggi, seperti ALT dan AST, yang merupakan indikator umum kerusakan hati.
Perlindungan terhadap organ vital seperti hati ini sangat penting dalam menjaga fungsi metabolisme tubuh dan detoksifikasi.
Penemuan ini sering dikaitkan dengan kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi dari daun daruju yang secara tidak langsung mendukung kesehatan hati, mengurangi beban oksidatif dan peradangan pada organ tersebut.
- Antidiabetes
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi daun daruju sebagai agen antidiabetes, menunjukkan kemampuannya dalam membantu regulasi kadar glukosa darah.
Ekstraknya dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar gula darah melalui mekanisme yang berbeda, seperti meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat enzim alfa-glukosidase, atau mengurangi penyerapan glukosa di usus.
Studi yang dilakukan pada hewan model diabetes menunjukkan efek hipoglikemik yang menjanjikan.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya sebagai terapi antidiabetes.
Temuan awal ini, yang sering dibahas dalam publikasi seperti Phytomedicine, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut dalam manajemen diabetes melitus.
- Antikanker
Daun daruju juga menunjukkan potensi antikanker yang menarik perhatian para ilmuwan, meskipun penelitian masih pada tahap awal.
Senyawa bioaktif tertentu, seperti glikosida, alkaloid, dan lignan, telah diidentifikasi memiliki kemampuan untuk menghambat proliferasi sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker in vitro.
Penelitian awal telah menunjukkan efek sitotoksik terhadap lini sel kanker tertentu, seperti sel kanker payudara dan serviks.
Meskipun temuan ini sangat menjanjikan, potensi ini membuka jalan bagi pengembangan agen terapeutik baru yang berbasis alami, namun memerlukan studi klinis ekstensif untuk memvalidasi keamanan dan efikasinya pada manusia.
Laporan mengenai aktivitas ini sering muncul dalam jurnal-jurnal onkologi eksperimental, menyoroti senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini.
- Antimikroba
Ekstrak daun daruju juga diketahui memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen.
Senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya, seperti tanin, saponin, dan terpenoid, diyakini berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan merusak dinding sel atau mengganggu metabolisme mereka.
Studi in vitro telah menunjukkan efektivitasnya terhadap strain bakteri umum seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta beberapa spesies jamur.
Kemampuan ini memberikan daun daruju potensi untuk digunakan sebagai agen alami dalam melawan infeksi, baik pada permukaan kulit maupun internal.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Microbiology seringkali menyoroti sifat-sifat antimikroba dari ekstrak tumbuhan, termasuk daruju, sebagai alternatif potensial untuk antibiotik sintetis.