Temukan 7 Manfaat Buah Mangga yang Bikin Kamu Penasaran!

Sabtu, 26 Juli 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi pada buah berwarna kuning atau hijau ini memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan. Keuntungan tersebut meliputi peningkatan sistem kekebalan tubuh, sumber vitamin yang baik, serta potensi perlindungan terhadap beberapa penyakit.

Faktor-faktor inilah yang menjadikan konsumsi buah tropis ini bermanfaat bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

"Konsumsi rutin buah tropis ini, dalam jumlah yang wajar, dapat menjadi bagian dari pola makan sehat.

Kandungan vitamin dan antioksidannya berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Buah Mangga yang Bikin Kamu...

Dr. Rahmawati menambahkan, "Namun, perlu diingat bahwa manfaat optimal diperoleh melalui keseimbangan nutrisi dari berbagai sumber makanan, bukan hanya mengandalkan satu jenis buah saja."

Buah ini dikenal kaya akan vitamin C, vitamin A, serta antioksidan seperti quercetin, isoquercitrin, astragalin, fisetin, dan gallic acid. Vitamin C berperan dalam meningkatkan sistem imun, sementara vitamin A penting untuk kesehatan mata.

Antioksidan tersebut membantu melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Konsumsi satu buah berukuran sedang per hari umumnya dianggap aman dan bermanfaat bagi sebagian besar orang dewasa.

Namun, bagi individu dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan untuk menentukan porsi yang tepat.

Buah Mangga

Buah mangga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, berasal dari kandungan nutrisi alaminya. Pemahaman mendalam mengenai manfaat-manfaat ini penting untuk memaksimalkan potensi buah mangga dalam mendukung kesehatan.

  • Meningkatkan Imunitas
  • Kesehatan Mata
  • Pencernaan Lancar
  • Kulit Sehat
  • Antioksidan Tinggi
  • Jantung Sehat
  • Mengontrol Gula Darah

Manfaat buah mangga meluas dari peningkatan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan vitamin C-nya, hingga dukungan terhadap kesehatan mata melalui vitamin A. Serat dalam mangga melancarkan pencernaan, sementara antioksidan berperan melawan radikal bebas.

Beberapa studi juga menunjukkan potensi mangga dalam menjaga kesehatan jantung dan membantu mengontrol kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang moderat sebagai bagian dari pola makan seimbang.

Kehadiran nutrisi esensial inilah yang menjadikan konsumsi mangga relevan dalam upaya menjaga kesehatan secara holistik.

Meningkatkan Imunitas

Konsumsi buah tropis tertentu berkorelasi dengan peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh. Kemampuan ini penting dalam melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit. Nutrisi yang terkandung dalam buah-buahan tertentu berkontribusi pada penguatan mekanisme pertahanan tubuh.

  • Vitamin C sebagai Stimulan Imunitas

    Vitamin C, yang ditemukan dalam jumlah signifikan pada buah-buahan berwarna cerah, berperan krusial dalam produksi dan fungsi sel-sel imun.

    Asupan vitamin C yang cukup membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan patogen. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, seringkali dilemahkan oleh antioksidan. Buah-buahan kaya akan antioksidan seperti karotenoid dan flavonoid.

    Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, sehingga menjaga efektivitas sistem kekebalan tubuh.

  • Prekursor Vitamin A untuk Integritas Seluler

    Beta-karoten, prekursor vitamin A, memiliki peran penting dalam menjaga integritas sel-sel epitel yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan. Lapisan ini berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap patogen.

    Vitamin A membantu memperkuat lapisan ini, mencegah patogen masuk ke dalam tubuh, dan mendukung fungsi imun lokal.

  • Mikronutrien Esensial Lainnya

    Selain vitamin C dan A, buah-buahan mengandung mikronutrien lain seperti vitamin E, folat, dan mineral seperti tembaga dan seng, yang semuanya berkontribusi pada fungsi imun yang optimal.

    Mikronutrien ini terlibat dalam berbagai proses imun, termasuk aktivasi sel imun, produksi antibodi, dan regulasi respons inflamasi.

Dengan kandungan vitamin, antioksidan, dan mikronutrien esensial, konsumsi buah tertentu dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan dan pemeliharaan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Memasukkan buah-buahan ini ke dalam diet sehari-hari dapat membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kesehatan Mata

Kesehatan penglihatan merupakan aspek vital dari kesejahteraan individu, dan nutrisi memainkan peran signifikan dalam menjaga fungsi optik yang optimal. Kandungan nutrisi tertentu dalam buah-buahan, termasuk buah berwarna kuning-oranye, berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan mata jangka panjang.

  • Vitamin A dan Peranannya dalam Fungsi Retina

    Vitamin A, terutama dalam bentuk beta-karoten, merupakan komponen krusial rhodopsin, pigmen visual pada retina yang memungkinkan penglihatan dalam kondisi cahaya redup.

    Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja (nyctalopia) dan, dalam kasus ekstrem, xerophthalmia, kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan.

    Buah-buahan yang kaya akan beta-karoten, diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, mendukung fungsi retina yang sehat dan mengurangi risiko gangguan penglihatan.

  • Lutein dan Zeaxanthin sebagai Pelindung Makula

    Lutein dan zeaxanthin adalah karotenoid yang terkonsentrasi di makula, bagian dari retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam.

    Karotenoid ini berfungsi sebagai antioksidan, melindungi makula dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari dan proses metabolisme.

    Konsumsi buah-buahan yang mengandung lutein dan zeaxanthin dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua.

  • Antioksidan dan Perlindungan terhadap Stres Oksidatif

    Mata rentan terhadap stres oksidatif, yang dapat merusak sel-sel retina dan lensa mata. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, membantu melawan radikal bebas dan melindungi mata dari kerusakan oksidatif.

    Buah-buahan yang kaya akan antioksidan membantu menjaga kesehatan sel-sel mata dan mengurangi risiko katarak dan penyakit mata lainnya.

  • Dukungan Mikronutrien untuk Fungsi Optik yang Optimal

    Selain vitamin A dan karotenoid, mikronutrien lain seperti vitamin C, vitamin E, seng, dan selenium, berperan penting dalam menjaga kesehatan mata.

    Nutrisi ini terlibat dalam berbagai proses yang mendukung fungsi optik, termasuk produksi enzim antioksidan, transportasi nutrisi ke mata, dan perlindungan terhadap kerusakan sel.

    Konsumsi diet seimbang yang kaya akan mikronutrien ini membantu memastikan fungsi mata yang optimal sepanjang hidup.

Dengan kandungan vitamin A, karotenoid, antioksidan, dan mikronutrien esensial lainnya, konsumsi buah-buahan tertentu dapat berkontribusi signifikan terhadap pemeliharaan kesehatan mata dan pengurangan risiko penyakit mata terkait usia.

Integrasi buah-buahan ini ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi proaktif untuk mendukung penglihatan yang sehat.

Pencernaan Lancar

Efisiensi sistem pencernaan memiliki peran krusial dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah, mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh. Konsumsi jenis buah tertentu dapat berkontribusi signifikan terhadap kelancaran proses pencernaan, meminimalkan risiko gangguan pencernaan dan meningkatkan kesejahteraan.

  • Serat sebagai Regulator Peristaltik

    Kandungan serat pada buah berperan sebagai agen pengatur gerakan peristaltik usus. Serat meningkatkan volume tinja dan merangsang kontraksi otot-otot dinding usus, mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.

    Proses ini mengurangi risiko sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Contohnya, konsumsi buah dengan kandungan serat tinggi dapat membantu mengatasi masalah sembelit kronis dan memelihara kesehatan usus.

  • Enzim Pencernaan untuk Pemecahan Nutrisi

    Beberapa jenis buah mengandung enzim alami yang membantu memecah molekul makanan kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana, sehingga memudahkan penyerapan nutrisi.

    Enzim amilase, misalnya, membantu memecah karbohidrat menjadi gula sederhana, sementara enzim protease membantu memecah protein menjadi asam amino. Kehadiran enzim-enzim ini meringankan beban kerja sistem pencernaan dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi.

  • Air untuk Hidrasi Optimal

    Kandungan air yang tinggi pada buah berperan penting dalam menjaga hidrasi saluran pencernaan. Air melunakkan tinja, memfasilitasi pergerakannya melalui usus, dan mencegah dehidrasi yang dapat memperlambat proses pencernaan.

    Konsumsi buah yang kaya air membantu menjaga kelembaban usus dan memelihara kelancaran buang air besar.

  • Prebiotik sebagai Pakan Bakteri Baik

    Beberapa jenis buah mengandung prebiotik, serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus.

    Prebiotik mendorong pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik, menciptakan lingkungan usus yang seimbang dan sehat. Keseimbangan mikrobiota usus ini penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan perlindungan terhadap infeksi.

  • Senyawa Anti-inflamasi untuk Kesehatan Usus

    Buah-buahan tertentu mengandung senyawa anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan di saluran pencernaan. Peradangan kronis dapat mengganggu fungsi usus dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

    Senyawa anti-inflamasi membantu menenangkan lapisan usus, mengurangi iritasi, dan mempromosikan penyembuhan jaringan yang rusak.

Dengan kandungan serat, enzim pencernaan, air, prebiotik, dan senyawa anti-inflamasi, konsumsi buah dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kelancaran pencernaan.

Memasukkan buah-buahan ini ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi proaktif untuk menjaga kesehatan usus dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kulit Sehat

Kesehatan kulit, sebagai organ terluar tubuh, mencerminkan kondisi internal dan dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang memiliki daging berwarna kuning-oranye, berkorelasi positif dengan peningkatan kesehatan dan penampilan kulit.

Manfaat ini berasal dari kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang esensial bagi regenerasi sel, perlindungan dari kerusakan lingkungan, dan hidrasi yang optimal.

  • Vitamin A dan Regenerasi Sel Kulit

    Vitamin A, khususnya dalam bentuk beta-karoten yang diubah menjadi retinol dalam tubuh, memegang peranan penting dalam proses regenerasi sel kulit.

    Vitamin ini mendorong produksi sel-sel kulit baru, membantu menggantikan sel-sel kulit mati dan rusak, serta menjaga tekstur kulit tetap halus dan elastis. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering, kasar, dan rentan terhadap infeksi.

  • Vitamin C sebagai Kolagen Booster

    Vitamin C merupakan nutrisi kunci dalam sintesis kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Kolagen membantu menjaga kekencangan kulit, mengurangi tampilan kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka.

    Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi.

  • Antioksidan dan Perlindungan dari Kerusakan Akibat Sinar Matahari

    Paparan sinar matahari merupakan penyebab utama penuaan dini dan kerusakan kulit. Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid, membantu menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh radiasi ultraviolet (UV).

    Antioksidan ini melindungi sel-sel kulit dari kerusakan DNA, mengurangi risiko sunburn, dan mencegah pembentukan kerutan dan bintik-bintik penuaan.

  • Hidrasi dan Elastisitas Kulit

    Kandungan air yang tinggi pada buah membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih kenyal, elastis, dan bercahaya.

    Selain itu, beberapa jenis buah mengandung asam lemak esensial yang membantu menjaga lapisan lipid kulit, mencegah kehilangan air, dan meningkatkan fungsi pelindung kulit.

  • Senyawa Anti-inflamasi untuk Meredakan Iritasi

    Beberapa jenis buah mengandung senyawa anti-inflamasi yang membantu meredakan iritasi dan peradangan pada kulit. Senyawa ini dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.

    Dengan mengurangi peradangan, senyawa ini membantu menenangkan kulit, mengurangi kemerahan, dan mempercepat penyembuhan luka.

Dengan kandungan vitamin A, vitamin C, antioksidan, air, dan senyawa anti-inflamasi, konsumsi buah-buahan tertentu dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan penampilan kulit.

Memasukkan buah-buahan ini ke dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi proaktif untuk menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan awet muda.

Antioksidan Tinggi

Keberadaan senyawa antioksidan dalam buah-buahan tertentu merupakan faktor signifikan yang berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif.

Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

Buah-buahan yang kaya akan antioksidan, seperti karotenoid (beta-karoten, lutein, zeaxanthin), vitamin C, vitamin E, flavonoid (quercetin, rutin), dan asam fenolik, memberikan perlindungan terhadap kerusakan seluler dan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Melalui mekanisme ini, konsumsi buah-buahan dengan kandungan antioksidan tinggi dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup.

Keberadaan antioksidan juga berkontribusi pada manfaat yang dirasakan pada kulit, dengan melindungi dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet dan polusi, sehingga menjaga elastisitas dan mencegah penuaan dini.

Jantung Sehat

Kesehatan sistem kardiovaskular sangat dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup. Konsumsi buah-buahan, termasuk yang berwarna kuning atau oranye, dapat memberikan kontribusi positif terhadap fungsi jantung.

Beberapa mekanisme yang mendasari hubungan ini melibatkan kandungan serat, kalium, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya yang terdapat dalam buah-buahan tersebut.

Serat larut, misalnya, membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Kalium berperan dalam mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.

Antioksidan melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu peradangan dan disfungsi jantung.

Senyawa bioaktif lainnya, seperti polifenol, memiliki efek anti-inflamasi dan anti-trombotik, yang membantu mencegah pembentukan gumpalan darah dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Oleh karena itu, memasukkan buah-buahan kaya nutrisi ini ke dalam diet seimbang dapat mendukung kesehatan jantung dengan menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan, dan mempromosikan fungsi jantung yang optimal.

Penting untuk dicatat bahwa manfaat ini paling optimal ketika konsumsi buah merupakan bagian dari pola makan yang bervariasi dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk aktivitas fisik teratur dan pengelolaan stres yang efektif.

Mengontrol Gula Darah

Pengelolaan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan metabolik.

Meskipun buah seringkali dianggap mengandung gula, konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk buah tropis yang memiliki rasa manis, dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan gula darah yang efektif, asalkan dilakukan dengan bijak.

  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

    Indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar glukosa darah.

    Memilih buah dengan IG dan BG rendah atau sedang dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang drastis.

    Konsumsi buah dengan IG tinggi sebaiknya dibatasi atau dikombinasikan dengan makanan lain yang kaya serat dan protein untuk memperlambat penyerapan gula.

  • Serat Larut dan Perlambatan Penyerapan Glukosa

    Kandungan serat larut dalam buah berperan penting dalam mengontrol gula darah. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.

    Hal ini membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Konsumsi buah yang kaya serat larut dapat menjadi strategi efektif dalam mengelola kadar glukosa darah pada penderita diabetes atau resistensi insulin.

  • Polifenol dan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol, senyawa antioksidan yang ditemukan dalam buah-buahan, dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah.

    Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah. Konsumsi buah yang kaya polifenol dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol gula darah.

  • Ukuran Porsi dan Kombinasi dengan Makanan Lain

    Ukuran porsi merupakan faktor penting dalam mengontrol gula darah saat mengonsumsi buah. Mengonsumsi terlalu banyak buah dalam satu waktu dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

    Dianjurkan untuk mengonsumsi buah dalam porsi sedang dan mengkombinasikannya dengan makanan lain yang kaya serat, protein, atau lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula.

    Kombinasi ini membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dan mencegah lonjakan yang tidak diinginkan.

Meskipun mengandung gula alami, buah-buahan tertentu dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan gula darah yang efektif jika dikonsumsi dengan bijak.

Memperhatikan indeks glikemik, kandungan serat, dan ukuran porsi, serta mengkombinasikannya dengan makanan lain yang kaya nutrisi, dapat membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dan meminimalkan risiko lonjakan gula darah yang merugikan.

Tips Memaksimalkan Potensi Buah Tropis

Memperoleh manfaat optimal dari konsumsi buah-buahan memerlukan pendekatan yang terinformasi dan terukur. Penerapan tips berikut akan membantu memaksimalkan potensi nutrisi yang terkandung di dalamnya, sehingga memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Tip 1: Pilih Varietas yang Matang Sempurna
Kandungan nutrisi, terutama vitamin dan antioksidan, cenderung lebih tinggi pada buah yang telah mencapai tingkat kematangan optimal.

Pilih buah dengan aroma yang harum, tekstur yang sedikit lunak saat ditekan, dan warna yang cerah. Hindari buah yang masih keras atau memiliki memar.

Tip 2: Konsumsi Secara Moderat dan Teratur
Manfaat kesehatan diperoleh melalui konsumsi yang konsisten dan terkontrol. Idealnya, konsumsi satu buah berukuran sedang per hari.

Hindari konsumsi berlebihan dalam satu waktu, karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Buah-buahan sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang yang mencakup sumber protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.

Kombinasi ini membantu memperlambat penyerapan gula dan memastikan asupan nutrisi yang lengkap.

Tip 4: Perhatikan Waktu Konsumsi
Konsumsi buah sebagai camilan di antara waktu makan atau sebelum berolahraga dapat memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan.

Hindari mengonsumsi buah segera setelah makan besar, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu.

Tip 5: Variasikan Jenis Buah yang Dikonsumsi
Setiap jenis buah memiliki profil nutrisi yang unik. Mengonsumsi berbagai jenis buah akan memastikan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih beragam.

Jangan terpaku pada satu jenis buah saja.

Tip 6: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau alergi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan porsi dan jenis buah yang sesuai.

Beberapa jenis buah mungkin perlu dibatasi atau dihindari tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing.

Dengan menerapkan tips ini, potensi nutrisi buah-buahan tropis dapat dimaksimalkan, berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh. Ingatlah bahwa konsumsi yang bijak dan terintegrasi dengan gaya hidup sehat merupakan kunci untuk memperoleh manfaat optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian ilmiah telah meneliti dampak konsumsi buah berdaging kuning-oranye terhadap kesehatan manusia.

Studi-studi ini menggunakan berbagai metodologi, mulai dari uji klinis terkontrol hingga observasi epidemiologis, untuk mengukur efek dari asupan buah tersebut terhadap berbagai parameter kesehatan.

Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition meneliti efek konsumsi rutin buah tropis ini terhadap kadar antioksidan dalam darah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi buah ini setiap hari mengalami peningkatan signifikan dalam kadar antioksidan, seperti beta-karoten dan vitamin C, dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa konsumsi buah ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition meneliti hubungan antara konsumsi buah-buahan kaya karotenoid, termasuk buah ini, dan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi buah-buahan kaya karotenoid secara teratur memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan AMD dibandingkan dengan partisipan yang jarang mengonsumsi buah-buahan tersebut.

Studi ini menunjukkan potensi buah-buahan ini dalam menjaga kesehatan mata.

Meskipun terdapat bukti yang mendukung manfaat kesehatan buah-buahan ini, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme aksi dan efek jangka panjangnya.

Beberapa studi juga menunjukkan hasil yang beragam, yang mungkin disebabkan oleh perbedaan metodologi, ukuran sampel, atau karakteristik partisipan.

Oleh karena itu, penting untuk menafsirkan bukti ilmiah dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

Pembaca didorong untuk secara kritis mengevaluasi bukti ilmiah yang tersedia dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai peran buah-buahan dalam diet mereka.

Memahami bukti ilmiah dan mempertimbangkan kebutuhan individu akan membantu memaksimalkan manfaat kesehatan dari konsumsi buah-buahan.