Wajib Tahu! Inilah 5 Manfaat Buah Tomat Mentah untuk Kulit Sehat Alami – E-Journal
Sabtu, 13 September 2025 oleh journal
Konsumsi produk hortikultura dalam keadaan segar, tanpa melalui proses pemasakan, merupakan metode yang mempertahankan integritas nutrisi termal-sensitif secara optimal.
Buah-buahan tertentu, seperti yang berasal dari genus Solanum dengan ciri khas warna merah cerah, seringkali dikonsumsi langsung setelah dicuci bersih.
Pendekatan ini memungkinkan tubuh untuk menyerap senyawa bioaktif dan mikronutrien dalam bentuk paling alami, sebelum terpapar degradasi akibat panas atau pengolahan.
Oleh karena itu, memahami efek fisiologis dari konsumsi bahan pangan mentah menjadi esensial dalam konteks gizi dan kesehatan.
apa manfaat buah tomat dimakan mentah
- Kandungan Antioksidan Tinggi, Terutama Likopen
Buah berwarna merah ini secara alami kaya akan senyawa antioksidan, dengan likopen menjadi karotenoid paling dominan yang bertanggung jawab atas warna merahnya.
Likopen dikenal memiliki kemampuan kuat dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, sehingga berkontribusi pada pencegahan stres oksidatif.
Meskipun bioavailabilitas likopen dapat meningkat sedikit dengan pemanasan ringan dan kehadiran lemak, konsumsi mentah tetap menyediakan jumlah yang signifikan dari antioksidan ini bersama dengan beta-karoten dan vitamin C.
Penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan ini berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, termasuk beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskular, seperti yang diuraikan dalam publikasi oleh American Journal of Clinical Nutrition.
- Sumber Vitamin dan Mineral Esensial yang Terjaga
Konsumsi dalam bentuk mentah memastikan bahwa vitamin dan mineral yang sensitif terhadap panas tetap utuh dan tersedia bagi tubuh.
Buah ini merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, antioksidan penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan sintesis kolagen.
Selain itu, buah ini juga kaya akan kalium, mineral penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah, serta vitamin K1 yang vital untuk pembekuan darah yang sehat dan kesehatan tulang.
Folat, atau vitamin B9, juga hadir dalam jumlah signifikan, mendukung fungsi seluler dan pembentukan DNA, seperti yang sering diungkapkan dalam studi nutrisi.
- Mendukung Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Profil nutrisi dari buah ini, terutama kandungan likopen, kalium, dan serat, berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan kardiovaskular.
Likopen telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner melalui kemampuannya mengurangi oksidasi kolesterol LDL dan meningkatkan fungsi endotel.
Kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sebuah mekanisme yang didukung oleh berbagai penelitian epidemiologi.
Serat makanan yang terkandung juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, sebagaimana dibahas dalam tinjauan sistematis oleh British Medical Journal, yang secara kolektif mengurangi beban pada sistem kardiovaskular.
- Kontribusi pada Kesehatan Kulit dan Mata
Kandungan karotenoid seperti likopen, beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin dalam buah ini memiliki manfaat spesifik untuk kesehatan kulit dan mata.
Likopen dan beta-karoten dapat menawarkan perlindungan alami terhadap kerusakan kulit akibat radiasi ultraviolet, meskipun tidak menggantikan tabir surya, dengan meningkatkan pertahanan antioksidan kulit.
Sementara itu, lutein dan zeaxanthin adalah pigmen makula yang terakumulasi di retina mata, membantu menyaring cahaya biru berbahaya dan melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif.
Studi yang diterbitkan dalam Archives of Ophthalmology telah menunjukkan bahwa asupan karotenoid ini dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia dan katarak, dua kondisi mata umum.
- Meningkatkan Hidrasi dan Kesehatan Pencernaan
Buah ini memiliki kandungan air yang sangat tinggi, mencapai sekitar 95%, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk menjaga hidrasi tubuh.
Hidrasi yang memadai penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi. Selain itu, serat makanan yang terkandung, baik serat larut maupun tidak larut, berperan krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus besar, yang esensial untuk mikrobioma usus yang sehat, seperti yang sering ditekankan dalam panduan gizi dari World Health Organization.