Wajib Tahu! 30 Manfaat Daun Binahong, Rahasia Penyembuhan Luka Alami – E-Journal
Senin, 13 Oktober 2025 oleh journal
Tanaman binahong (Anredera cordifolia) merupakan tumbuhan merambat yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Asia.
Bagian daun dari tanaman ini menyimpan beragam senyawa bioaktif yang berkontribusi pada efek farmakologisnya yang luas.
Penelitian ilmiah modern semakin gencar dilakukan untuk mengidentifikasi dan memvalidasi potensi kesehatan yang terkandung dalam ekstrak daun ini, mengonfirmasi banyak klaim penggunaan empiris yang telah ada secara turun-temurun.
Senyawa fitokimia seperti flavonoid, saponin, alkaloid, dan triterpenoid diyakini berperan penting dalam aktivitas biologisnya yang beragam.
30 manfaat daun binahong
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Ekstrak daun binahong telah menunjukkan potensi signifikan dalam mempercepat proses regenerasi jaringan dan penutupan luka. Kandungan saponin, flavonoid, dan tanin dalam daun ini berperan sebagai agen antiseptik dan anti-inflamasi, yang esensial dalam fase awal penyembuhan.
Senyawa-senyawa ini membantu mengurangi risiko infeksi pada luka terbuka, sekaligus meredakan pembengkakan dan kemerahan di area yang cedera.
Beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh Subroto (2012) yang diterbitkan dalam Jurnal Farmasi Indonesia, telah mengindikasikan efektivitas salep ekstrak daun binahong dalam mempercepat kontraksi luka pada model hewan.
Selain sifat antiseptik dan anti-inflamasi, daun binahong juga diyakini merangsang sintesis kolagen, protein vital untuk pembentukan jaringan kulit baru. Peningkatan produksi kolagen berkontribusi pada kekuatan dan elastisitas kulit yang beregenerasi, meminimalkan pembentukan jaringan parut.
Studi lain oleh Kresnawati et al. (2017) juga mendukung klaim ini, menunjukkan bahwa aplikasi topikal ekstrak daun binahong dapat mempercepat epitelialisasi dan proliferasi fibroblas, yang merupakan langkah krusial dalam reparasi jaringan kulit yang rusak.
- Sebagai Agen Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit degeneratif. Daun binahong mengandung senyawa seperti flavonoid dan saponin yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur pro-inflamasi dalam tubuh, seperti produksi mediator inflamasi sitokin dan prostaglandin. Penelitian yang dilakukan oleh Setiabudi et al.
(2015) dalam Jurnal Ilmu Kesehatan telah menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong efektif dalam mengurangi respons peradangan pada model hewan, menunjukkan potensinya sebagai agen terapeutik untuk kondisi inflamasi.
Efek anti-inflamasi ini menjadikan daun binahong relevan untuk penanganan kondisi seperti arthritis, edema, dan berbagai kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan.
Kemampuannya untuk memodulasi respons imun dan mengurangi produksi senyawa pemicu inflamasi menjadikannya kandidat yang menarik untuk pengembangan obat anti-inflamasi alami.
Potensi ini memerlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya pada manusia, namun data awal sangat menjanjikan.
- Potensi Antioksidan Tinggi
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat merusak sel dan jaringan, serta berkontribusi pada penuaan dan berbagai penyakit kronis.
Daun binahong kaya akan senyawa antioksidan, terutama flavonoid dan polifenol, yang memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas.
Antioksidan ini melindungi sel dari kerusakan oksidatif, sehingga dapat mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif.
Penelitian oleh Kusuma & Setyaningsih (2018) dalam Jurnal Farmasi Indonesia, misalnya, telah mengonfirmasi aktivitas antioksidan yang signifikan dari ekstrak daun binahong melalui berbagai uji in vitro.
Konsumsi antioksidan dari sumber alami seperti daun binahong dapat mendukung sistem pertahanan tubuh terhadap kerusakan seluler.
Aktivitas antioksidan yang kuat ini tidak hanya bermanfaat untuk pencegahan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker, tetapi juga untuk menjaga kesehatan kulit dan memperlambat proses penuaan dini.
Senyawa fenolik dalam daun binahong berperan krusial dalam kapasitasnya sebagai penangkap radikal bebas, menjadikannya sumber daya alam yang berharga dalam upaya menjaga kesehatan holistik.
- Membantu Mengatur Kadar Gula Darah
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan global yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa daun binahong memiliki potensi hipoglikemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan peningkatan sensitivitas insulin, penghambatan penyerapan glukosa di usus, atau stimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. Penelitian oleh Widyawati et al.
(2011) yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, menunjukkan efek penurunan kadar gula darah pada hewan uji yang diberikan ekstrak daun binahong, mendukung klaim tradisional penggunaan tanaman ini untuk diabetes.
Senyawa aktif seperti saponin dan flavonoid dalam daun binahong diduga berperan dalam efek antidiabetik ini.
Kemampuan untuk memodulasi metabolisme glukosa menjadikan binahong sebagai subjek penelitian yang menarik dalam pencarian terapi alternatif atau komplementer untuk manajemen diabetes.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penggunaan daun binahong sebagai pengobatan diabetes harus selalu di bawah pengawasan profesional kesehatan dan tidak boleh menggantikan terapi medis konvensional yang telah terbukti.
- Efek Antibakteri dan Antijamur
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur merupakan ancaman kesehatan yang signifikan, terutama dengan meningkatnya resistensi antimikroba. Daun binahong telah menunjukkan aktivitas antimikroba yang luas terhadap berbagai jenis patogen.
Senyawa seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin dalam daun ini memiliki sifat bakterisida dan fungisida, yang memungkinkan mereka untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme. Penelitian oleh Susanti et al.
(2010) dalam Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi telah melaporkan aktivitas antibakteri ekstrak daun binahong terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif yang umum.
Kemampuan antimikroba ini menjadikan daun binahong berpotensi digunakan untuk mengatasi infeksi kulit, luka, atau bahkan infeksi internal tertentu. Sifat antijamurnya juga penting dalam penanganan infeksi jamur seperti kandidiasis.
Potensi ini menunjukkan bahwa daun binahong dapat menjadi sumber senyawa antimikroba alami yang berharga, yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi tantangan resistensi antimikroba yang berkembang saat ini.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi mekanisme spesifik dan aplikasi klinis dari sifat antimikroba binahong.